Akhir-akhir ini sering kan kamu cari karaktermu berdasarkan zodiak atau golongan darah? Terus kamu bilang 'kok aku banget sih..' atau kalian pernah baca ramalan bintang nih? Atau ramalan tarot dan sejenisnya?
Dan percaya kalau itu related dan akurat sama kehidupanmu? Atau mungkin kamu juga percaya dengan trik-trik sulap yang kadang buat kamu merinding seolah-olah ada ilmu sihir di dalamnya?
Nah inilah yang disebut dengan Barnum Effect.
Apa itu Barnum effect?
Jadi ini adalah fenomena di mana adanya deskripsinya yang seolah-seolah dibuat secara personal buat kamu, tapi pada dasarnya ini adalah hal yang umum atau bahkan terkesan ambigu.
Fenomena inilah yang membuat kamu jadi percaya sama hal-hal seperti ramalan, tarot, horoskop, dan bahkan karakter orang berdasarkan golongan darah dan zodiak.
Loh kenapa bisa gitu ya?
Nah, Orang-orang terkadang menyukai hal-hal yang bersifat positif untuknya dan mencari pembenaran untuk itu. Dengan adanya Barnum effect ini membuat makna ke-aku-an akan semakin akurat dan relatable denganmu.
Baca juga : Efek Barnum? Catatan Mahasiswi PPL BKI UIN Sunan Kalijaga
Padahal itu adalah kata-kata umum yang bisa diaplikasikan untuk siapa saja. Contohnya saja seperti "Kamu orangnya penyabar dan baik hati ketika moodmu sedang baik" atau "pertemananmu bisa berubah menjadi cinta apabila kamu berusaha mendekatinya sedikit lagi."
Lah emang asal mulanya dulu gimana?
Pertama kali muncul dari seorang entertainer populer di abad 19, P. T. Barnum. Tau dong, beliau ini juga menginpirasi film populer "the Greatest Showman".
Ia mengatakan bahwa,"There's sucker born in every minute" atau artinya 'Ada orang bodoh terlahir setiap menitnya' yang ditunjukan untuk orang-orang yang gampangnya tertipu dengan apa yang dia katakan dalam sirkusnya.
Efek barnum ini kemudian dikembangkan pertama kali oleh Psikologi klinis America bernama Paul Meehl pada tahun 1956. Istilah ini muncul untuk mengungkapkan kekesalannya kepada psikolog yang membuat pernyataan umum untuk pasien mereka.