Mohon tunggu...
Dihan Elviana
Dihan Elviana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya merupakan mahasiswa S1 di Universitas Airlangga prodi Farmasi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Fenomena Aneh yang Menyerang Kalangan Anak Muda

21 Mei 2024   13:07 Diperbarui: 7 Juni 2024   09:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Fenomena aneh ini sering kali banyak dibahas di lingkungan sekitar kita dan media sosial. Yap fenomena aneh ini adalah remaja jompo. Remaja jompo merupakan fenomena yang marak menyerang di kalangan anak muda. Sebenarnya apa sih remaja jompo dan apa penyebabnya istilah itu muncul?

Pertama-tama, mari kita pahami terlebih dahulu berapa sih rentan usia remaja?. Menururt WHO, batasan rentan usia remaja adalah mulai umur 12 sampai 24 tahun. Dalam KBBI jompo artinya tua sekali dan sudah lemah fisiknya; tua renta; uzur. Jadi alasan munculnya fenomena ini yaitu ketika kalangan anak muda mengeluh tentang dirinya jompo yang dimana mudah lelah, nyeri punggung, pinggang, sering pusing, dan pegal-pegal. Jangan heran kalau mereka sering nyetok obat-obatan seperti tolak angin, koyo, dan minyak angin. Padahal mereka baru beraktivitas sebentar, contoh saat mereka selesai belajar dan jalan kaki yang dimana jaraknya dekat dan tidak lama mereka mengeluh dirinya akan terasa pegal-pegal biasanya kebanyakan dibagian punggung atau pinggang. Kemudian, ada beberapa dari mereka menceritakan pengalamannya sebagai remaja jompo tersebut dimedia sosial seperti instagram, twitter, dan tiktok ternyata banyak remaja lainnya yang bernasib demikian seperti yang mereka alami. Dari situlah muncul fenomena aneh itu yaitu remaja jompo. Istilah remaja jompo mulai ngehits di tahun 2021. Sampai sekarang pun banyak kalangan anak muda yang menyebut diri mereka dari ikatan remaja jompo Indonesia. Peristiwa ini tidaklah berbahaya, akan tetapi bila diabaikan bisa menimbulkan berbagai resiko kesehatan.

Sebenarnya dalam dunia medis, remaja jompo bukanlah istilah yang menggambarkan tentang penyakit. Istilah tersebut hanya perwujudan klinis yang muncul karena kondisi tertentu yaitu kurang gerak, kelelahan, dan hingga gangguan mental.

Ternyata penyebab ini berhubungan dengan adanya pandemi covid-19. Bagaimana tidak, munculnya pandemi ini sehingga aturan dari pemerintah menjadi memperkuat alasan untuk mobilitas masyarakat yaitu dengan tidak keluar dari rumah kecuali keperluan mendesak dan melarang para remaja melakukan pelajaran secara tatap muka di sekolah atau perguruan tinggi. Akibatnya, membuat para remaja kurang melakukan aktivitas di luar rumah sehingga setelah mereka beraktivitas seperti sekolah dan belajar secara daring (online) dan mereka lebih memilih bermalas-malasan, tiduran, mager (malas bergerak), dan jarang berolahraga yang dimana ini dilakukan selama 2 tahun. Adapun faktor lainnya adalah anemia, pola tidur tidak teratur, dan stress. Gimana engga jompo coba.

Untuk mengurangi tingkat kejompoan pada remaja (kalangan ank muda) dan mengurangi remaja mudah mengalami pegal-pegal, masuk angin, pusing, dan mudah lelah saat beraktivitas yaitu dengan cukupi kebutuhan cairan dengan meminum air putih secara teratur, Jangan kebanyakan beli minuman kaleng rasa-rasa, cukupi waktu tidur. Jangan banyak begadang, makan-makanan yang sehat dan penuhi nutrisi yang seimbang. Jangan beli makanan yang cepat saji, berolahraga. Ya meskipun olahraga itu berat setidaknya perbanyak aktivitas jangan rebahan atau bermalas-malasan. Yang penting gerak!, lakukan aktivitas menyenangkan untuk relaksasi dan jaga agar pikiran selalu positif, dan kurangi atau hilangin males atau magernya itu!!

Sumber :

https://www.gemilangsehat.org/pengetahuan/sobatask/mengenal-istilah-remaja-jompo-penyebab-dan-tips-mengatasinya/

Remaja Jompo: Diskursus dan Praktik Gaya Hidup Pandemi | Sujibto | Jurnal Studi Pemuda (ugm.ac.id)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun