Melihat perdebatan antara Guru Gembul dan Ustadz Nuruddin, dikemukakanlah kelemahan argumentasi Guru Gembul yang tidak melampirkan referensi pendapatnya dan itu menyalahi metodologi ilmiah yang seharusnya dilakukan.
saya pahami hal tersebut, sebab yang dibicarakan adalah hal hal yang sejak dahulu diperdebatkan banyak orang dan bukanlah hal baru yang dibahas dan itu memang kesalahan Guru Gembul, sebab semua hanya mencoba menyusun pola ruang pemikiran yang sudah lama ada dan tidak berkembang.
Kemudian saya bertanya pada diri sendiri tentang semua yang saya tulis ternyata tidak memiliki referensi yang layak.
Apa yang saya tulis pada dasarnya hanyalah berpatokan pada Surat Al Baqarah 150 dan surat Ali Imran 96 serta Hadits Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas'ud RA tentang persilangan garis.
https://www.kompasiana.com/digul/65e19f7a1470936100495df4/teologi-islam-milenial-tulisan-kedua
Jika apa yang saya tulis membutuhkan referensi, referensi apa yang dapat saya peroleh dari para ulama terdahulu dimana saya berkesimpulan bahwa ketentuan Allah adalah sebuah ruang yang berisi persilangan garis yang saling berhubungan membentuk ruang gerak kehidupan?
Alih alih menemukan referensi dalam khazanah ilmu Islam, saya malah dapat kesimpulan bahwa Nabi Ibrahim adah seorang Mason (Tukang batu) yang membangun konsep  geometri tulisan Al Qalam.
Saya tantang semua yang membaca tulisan saya, apakah ada yang pernah melihat kosep ketentuan Allah seperti ini ?
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H