Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

RUU Pilkada (Tulisan Ke 110)

22 Agustus 2024   22:12 Diperbarui: 22 Agustus 2024   22:13 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tulisan saya sebelumnya, bercerita tentang keniscayaan merekayasa Takdir Allah sebab Takdir Allah bukanlah sebuah garis tunggal, melainkan sebuah ruang yang berisi pilihan yang memciptakan ruang gerak bagi adanya kehidupan.

Dasar hukumnya : https://www.kompasiana.com/digul/65e19f7a1470936100495df4/teologi-islam-milenial-tulisan-kedua

RUU Pilkada adalah sebuah keniscayaan untuk disahkan atau tidak disahkan. semua tergantung manusia untuk memutuskannya sebab manusia saat ini telah diberi mandat oleh Tuhan semesta Alam sebagai Khalifah di muka bumi.

Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa kita. Tak ada yang akan sanggup menghilangkan perbedaan sebab itu adalah takdir Allah, apalagi menganggap kebenaran hanya lahir dari satu pemahaman dari suatu golongan.

Filosofi dasar dari negara kita adalah Pancasila, maka jika RUU Pilkada tidak dapat melandaskan dirinya pada Pancasila, maka RUU Pilkada telah menghianati Pancasila.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun