Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ba'alawi (Tulisan ke 109)

21 Agustus 2024   19:28 Diperbarui: 21 Agustus 2024   19:30 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Marak saat ini pembicaraan tentang nasab para Ba'alawi yang secara ilmiah memang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah bahwa mere tersambung kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Rekayasa sejarah (sejarah disini bukan saja perihal masa lalu tetapi juga masa depan sebab seluruh hal telah tertulis di Lauh Mahfudz) adalah hal yang sangat mungkin dilakukan sebab Kehendak / Takdir Allah adalah berpola ruang bukan garis tunggal.

Apapun yang kita pikirkan bahkan hal yang paling teraneh sekalipun, merupakan pilihan pilihan yang telah tertulis sebelumnya, bukan hal baru yang kita ciptakan.

Segala ragam arah pemikiran, bukanlah hal yang baru kita temukan, segala teori yang kita kemukakan hanyalah penggalan penggalan garis atas pola persilangan garis yang lebih luas. Itulah mengapa setiap teori akan terpatahkan oleh teori lainnya.

Pembuatan makam makam palsu untuk mendukung hegemoni kaum Ba'alawi dalam menafsirkan sejarah, adalah kebusukan luar biasa dari manusia manusia hina yang mencari kenikmatan hidup mengatasnamakan keturunan Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.

Wallahu'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun