Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makna Tauhid dalam Bhinneka Tunggal Ika (Tulisan ke 107)

20 Agustus 2024   20:09 Diperbarui: 20 Agustus 2024   20:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika kita sadari bahwa hal terkecil apapun dalam kehidupan kita telah tertulis lengkap oleh Al Qalam (pena) di dalam Lauh Mahfudz, maka ketika dinyatakan bahwa perbedaan sesungguhnya adalah sebuah satu kesatuan dalam sebuah ruang, maka pernyataan tersebut adalah pernyataan yang mengakui Kemahakuasaan Tuhan Semesta Alam.

Tidak ada satu hal sekecil atau sebesar apapun yang bukan merupakan bagian dari satu kesatuan yang utuh dari tulisan Al Qalam di Lauh Mahfudz.

Kesadaran tentang begitu banyaknya perbedaan namun merupakan sebuah kesatuan dalam sebuah ruang Takdir Allah adalah sebuah pengakuan bahwa tak ada yang lebih besar dan tak ada yang lebih meliputi segala sesuatu dari Tuhan Semesta Alam.

Seluruh semesta telah diatur keberadaan dan pola geraknya dengan segala keanekaragaman.

Namun jangan pernah lupa, bahwa ada aturan main dalam memilih jalan takdir Allah agar tak sesat jalan.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun