Ketika kita ketahui bahwa apa yang kita kerjakan sesungguhnya telah tertulis di Lauh Mahfudz dan sebab pola tulisa di Lauh Mahfudz adalah berisi pilihan pilihan, maka apa yang kita pilih akan akan dicatat malaikat Raqib dan Atid yang nantinya akan kita pertanggungjawabkan.
Seluruh gerak kita di dunia ini, memiliki gerak yang sama persis di Lauh Mahfudz sebagai kitab catatan hidup kita yang nantinya akan dibuka secara keseluruhan dan akan jadi barang bukti perbuatan kita.
Garis merah adalah pilihan kita atas pola garis hitam yang merupakan Kehendak Allah
Ketika Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam saat Mi'raj menyaksikan beberapa umatnya berada di surga padahal mereka masih hidup di dunia, menandakan adanya dunia paralel dimana prestasi ibadah umat Beliau SAW telah mencapai derajat yang tinggi, hingga catatan kebaikannya sudah mencapai surga.
Ketika manusia meninggal dunia, kesadaran manusia tetap tercatat di Lauh Mahfudz dan kesadaran ini menjadi pedoman saat dibangkitkan setelah terjadinya kiamat, untuk menyusun kembali jasad yang telah hancur. Setiap partikel tubuh kita yang telah hancur, akan dikembalikan lagi lewat kesadaran yang masih tersimpan di Lauh Mahfudz. Tidak ada kesadaran yang hilang di semesta ini. Semua ada catatannya.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H