Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial, Indonesia (Tulisan ke-70)

3 April 2024   22:30 Diperbarui: 3 April 2024   22:36 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Indonesia.

Allah menciptakan manusia bersuku suku dan berbangsa bangsa agar kita mengenal satu sama lain dan tujuan utama dari turunnya petunjuk Allah kepada manusia adalah hidup tanpa rasa khawatir dan bersedih hati.

Dari begitu banyak perbedaan suku bangsa, Allah juga menciptakan jalan sejarah berupa pilihan pilihan bagi akal pikiran untuk mampu memilih apa yang diyakini  sebagai sesuatu yang mampu membawa perasaan untuk tidak khawatir dan bersedih hati.

Indonesia adalah sebuah keniscayaan untuk menciptakan kehendak Allah untuk merasa tidak khawatir dan bersedih hati. Para pendahulu kita dengan ikhlas menghapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta untuk dapat menciptakan rasa tidak khawatir dan bersedih hati bagi orang lain yang berbeda keyakinan. Tak ada yang perlu dikhawatirkan.

Kita tidak bisa memaksakan kehendak kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita, sebab kita hanya diberikan tugas agar manusia mampu hidup tidak khawatir dan bersedih hati.

 Itulah keunggulan manusia yang mampu berserah diri takkan khawatir dan bersedih hati.  Indonesia adalah acuan bagi semesta alam. 

Wallahu'alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun