Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial: Disabilitas (Tulisan Keenam Puluh Satu)

29 Maret 2024   21:17 Diperbarui: 29 Maret 2024   21:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disabilitas

Dalam kosep Teologi Islam Milenial yang berpedoman pada pola geometri bangunan Ka'bah, kita ketahui bahwa setiap koordinat terbentuk dari persilangan garis yang juga melewati koordinat lainnya. Ada singgungan antar koordinat yang akan saling mempengaruhi kondisi setiap koordinat.

Disabilitas sebagai ketidaktersediaan atau ketidaklengkapan fungsi alat bantu gerak tubuh, pikiran, mental dan sensorik hingga mengalami gangguan dalam beriteraksi dengan lingkungannya.

Beberapa orang mengatakan bahwa disabilitas disebabkan oleh dosa masa lalu. Saya sepakat jika apa yang dimaknai dosa disini adalah pelanggaran diri atas ketentuan untuk menjaga kebersihan. 

Jika seorang muslim diperintahkan untuk menjaga dirinya dari najis termasuk menjaga dirinya dari najis seekor kucing, sebab ternyata di dalam kotoran kucing yang belum divaksin ada virus yang dapat merusak janin di dalam kandungan manusia hingga ketika lahir si bayi menderita Hidrosefalus. Atau pelanggaran ketentuan ketika salah satu atau kedua pasangan suami istri berzina dan kemudian positif HIV.

Disabilitas dapat juga terjadi sebab adanya gen bawaan dari salah satu pasangan atau keduanya, hingga melahirkan anak yang memiliki Disabilitas dan hal ini mungkin tidak diketahui oleh kedua pasangan suami istri tersebut dan ini bukanlah sebuah pelanggaran atas sebuah ketentuan dari Allah.

Disabilitas juga dapat terjadi sebab karena kecelakaan yang mengakibatkan tidak berfungsinya alat bantu gerak tubuh, pikiran, mental dan sensorik hingga mengalami gangguan dalam beriteraksi dengan lingkungannya.

Pada kasus lahirnya seorang anak yang menderita disabilitas atau kecelakaan pada anak atau orang dewasa, maka hal yang lingkungan harus lakukan adalah meniru gerak / fungsi dari Sholawat Nabi, yaitu bergotong royang, saling membantu mengatasi hal tersebut (tulisan ke 27 tentang makna Sholawat). 

Bukankah mereka adalah manusia yang tidak produktif dalam sistem ekonomi kapitalis? sayangnya dalam Islam dikatakan bahwa setiap manusia memiliki enegi Fitrah dalam dirinya dan itu adalah energi spiritualitas murni yang Allah berikan kepada manusia yang hidup. Energi spiritualitas ini terutama pada bayi, masih begitu murni, sayangnya saya masih belum memiliki pemahaman lebih jauh tentang hal ini.

Ayo bergotong royong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun