Perintah Allah untuk berpikir, banyak terdapat di dalam Al Qur'an. Perintah ini diberikan sebab segala yang akan manusia pikirkan sudah tertulis sebelumnya dan tulisan tersebut sudah baku dan tidak berubah sejak Allah memerintahkan Al Qalam untuk menulis seluruh kehendaknya di Lauh Mahfudz.
Tidak akan manusia diperintahkan untuk berpikir jika apa yang akan dipikirkan belum tersedia.
Hasil pemikiran manusia akan beragam, kawin silang dan bongkar pasang dari waktu ke waktu sesuai dengan perolehan pengetahuan manusia. Namun hakikat pengetahuan tersebut tetap tak berubah dengan bukti adanya alam semesta yang teratur dan seimbang dimana keseimbangan dan keteraturan tersebut hanya dapat terjadi jika ada panduan hukum yang berlaku sebelumnya.
Pada prinsipnya, seluruh semesta termasuk manusia adalah wujud dari tinta Al Qalam yang telah mengering, Â Itulah mengapa para filsuf harus mengarahkan para penganut Realisme alam agar memiliki panduan yang terarah.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H