Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial, Stoisisme (Tulisan ke Tiga Puluh Empat)

18 Maret 2024   19:06 Diperbarui: 18 Maret 2024   19:07 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Stoisisme

Stoisisme dalam konsep Teologi Islam Milenial yang menggunakan analogi pola geometri bangunan Ka'bah ini, dimana dapat kita lihat adanya gambaran persilangan garis yang saling berhubungan membentuk ruang gerak kehidupan.

Dalam pola geometri bangunan Ka'bah yang merupakan analogi kehendak Allah, kita dapat melihat pola persilangan garis yang saling berhubungan dimana pola garis tersebut membuka jalan bagi adanya kemungkinan dan kesempatan. Namun pola garis bersilangan tersebut membuka jalan kepada kita untuk "tertabrak" oleh gerak orang lain sehingga memungkinkan kita terlempar pada situasi yang tidak kita inginkan.

Untuk mengantisipasi hal hal yang tidak kita inginkan tersebut, hal yang pertama kita lakukan adalah dengan "berthawaf" mengelilingi seluruh ruang, membaca keadaan agar tahu segala resiko yang dihadapi. Jika kita tinggal di lereng gunung berapi, kita tahu resikonya. Jika kita tinggal di lingkungan yang ada pengedar narkobanya, kita tahu resikonya. Dalam hal ini kita juga harus tahu bahwa ada hal yang dapat kita kendalikan dan tidak dapat kita kendalikan.

Allah menghendaki kita hidup tidak khawatir dan bersedih hati atas apapun yang terjadi dengan memberikan alat bantu bersikap seperti sabar, ikhlas, tawakal, jihad, ihsan, ikhtiar, serta istiqomah dalam menghadapi kemungkinan kemungkinan tersebut dengan balasan masuk surge di akhirat.

Takkan seseorang masuk surge jika dalam hidupnya di dunia masih merasa khawatir dan bersedih hati.

Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun