Nur Muhammad.
Berdasarkan huruf pertama Surat Al Qalam di dalam Al Qur'an, maka kita dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa yang pertama kali ditulis Al Qalam saat mendapat perintah Allah untuk menulis Kehendak / Takdir /Sabda Nya adalah huruf NUN
NUN merupakan koordinat tertinggi dengan nilai kemuliaan tertinggi yang berisi ilmu tertinggi dari apa yang dapat dicapai mahluk yang hanya dapat diraih oleh mahluk yang berpredikat sebagai Khalifah di muka bumi. Itulah sebabnya para Malaikat pernah mengajukan keberatan ketika manusialah yang diciptakan Allah untuk menjadi Khalifah di muka bumi, karena kesempatan untuk mencapai titik NUN ternyata diberikan kepada manusia. https://www.kompasiana.com/digul/65e2da7dde948f0fa830f1e2/teologi-islam-milenial-tulisan-ketujuh
Ketika hidup sebagai Khalifah di muka bumi, Para Nabi dan Rasul serta orang orang shaleh berjuang terus secara berkesinambungan, bekerja secara estafet untuk mencapai titik ini dan pada akhirnya, seorang manusia bernama Muhammad lah yang mampu mencapai titik NUN tersebut. Itulah sebabnya Allah dan para Malaikat bersholawat kepada Nabi.
Apa yang diraih bukanlah kerja seorang diri, melainkan melanjutkan estafet perjuangan sejak jaman Nabi Adam AS
Jadi ada runtutan waktu yang tidak kita perhatikan dengan baik ketika ada yang menyatakan bahwa yang pertama kali diciptakan adalah Nur Muhammad dan menyatakan bahwa hal tersebut adalah hal yang tertulis sejak awal tanpa memahami prosesnya.
Nabi Muhammad SAW Â dengan segala jerih payah dan keteguhan hatinya mampu mencapai titik NUN tersebut, hingga setelah pencapaian tersebut kita saat ini mengatakan bahwa yang pertama diciptakan Allah adalah NUN dan sebab prestasi pencapaian Nabi Muhammad, maka titik NUN tersebut dikatakan sebagai Nur Muhammad.
Sebagai contoh, ketika seseorang menunjuk sebuah mobil dan mengatakan bahwa mobil tersebut adalah mobil pa Agus sebab pa Agus telah membeli mobil tersebut Sehingga saat ini mobil tersebut disebut sebagai mobil milik Pa Agus.
Tidak ada hal di dunia ini dapat diraih kecuali dengan usaha keras, doa, ikhlas, tawakkal,ihsan dan sabar serta istiqomah.
Wallahu'alam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H