Akal, Ruh, Fitrah, Hati, Jasad dan Wahyu.
Dalam tulisan pertama saya : https://www.kompasiana.com/digul/65e080701470930dd92a1d42/teologi-islam-milenial-tulisan-1
Pada tulisan tersebut, terdapat 9 Kesimpulan dari pengamatan atas pola geometri bangunan Ka'bah dengan pola susunan Al Qur'an.
Ruh yang berisi Fitrah, mendorong jasad yang terdiri dari indera dan organ yang memfungsikan akal untuk bekerja.
Energi dorongan Fitrah bertemu dengan hasil olahan akal yang didapat dari serapan indera di dalam Hati.
Sebab dikarenakan pola ketentuan Allah yang analoginya merupakan pola geometri bangunan Ka'bah yang berisi persilangan garis dengan banyak pilihan, menyebabkan Hati selalu terbolak balik.
Itulah mengapa Allah menurunkan Wahyu kepada manusia agar manusia mampu menemukan pilihan pilihan yang sesuai dengan energi Fitrah nya dan tidak selalu berada dalam kebimbangan.
Apakah akal yang didorong oleh Fitrah mampu menemukan Tuhan dan mengetahui kewajiban kewajiban untuk berterima kasih kepada Tuhan tanpa wahyu? Tentu saja bisa, sebagaimana kita ketahui hasil olahan akal manusia yang menemukan bermacam wujud Tuhan dan cara berterima kasih mereka kepada Tuhan seperti dengan mengorbankan manusia untuk persembahan kepada Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H