Cara menggunakan pola geometri bangunan Ka'bah dalam mejawab pertanyaan :
"Jika semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz, untuk apa berdoa dan berusaha?"
Dalam tulisan saya yang kesatu tentang Teologi Islam Milenial https://www.kompasiana.com/digul/65e080701470930dd92a1d42/teologi-islam-milenial-tulisan-1
Ada 9 hal yang dapat saya amati sebagai sebuah kesesuain antara  realitas hidup manusia dengan wahyu dari Tuhan Semesta Alam, jika kita amati dalam pola geometri bangunan Ka'bah, salah satunya yaitu:
"Semua sudah tertulis sejak awal secara lengkap, detail, menyeluruh dan tidak berubah sama sekali, namun ditulis dalam pola ruang berisi persilangan garis yang saling berhubungan, membentuk ruang gerak bagi kehidupan dimana serluruh mahluk berada di dalam ruang kubus tersebut."
Kembali kepada pertanyaan diatas : "Jika semua sudah tertulis di Lauh Mahfudz, untuk apa berdoa dan berusaha?", maka jawabannya adalah karena tulisan takdir Allah itu berpola ruang, berisi persilangan garis yang berhubungan. Memberikan kita pilihan pilihan kepada kita. Itulah sebabnya kita berusaha sambil berdoa agar dibukakan pintu jalan keselamatan, sebab telah tertulis juga jalan keburukan.
Wallahu'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H