Mohon tunggu...
Iwan
Iwan Mohon Tunggu... Freelancer - Ketua RW periode 2016 - 2026

pegawai swasta yang pancasilais

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teologi Islam Milenial. Kesimpulan Pengamatan (Tulisan ke 1)

29 Februari 2024   20:02 Diperbarui: 23 Oktober 2024   21:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillahirrahmanirrahim

TEOLOGI ISLAM MILENIAL

 

HAKIKAT KEBENARAN HANYA SATU 

NAMUN TERMANIFESTASI DALAM SEBUAH RUANG

Awalnya sangat enggan untuk menulis tentang hal yang bertema ajaran agama apalagi masuk kebidang teologi, karena merasa tidak memliki kapabilitas yang jauh dari cukup. Apalagi menurut saya sejak pertama kali ide tentang penggunaan bentuk geometri bangunan Ka'bah muncul pada Desember tahun 2004 dan kemudian pertama kali ditulis tahun 2009 di blogspot saya. Ide tentang penggunaan bentuk geometri bangunan Ka'bah membutuhkan waktu yang begitu lama untuk ditulis karena saya beranggapan bahwa adalah tidak mungkin jika tidak ada orang yang berpikir kearah penggunaan bentuk geometri bangunan Ka'bah sebagai alat bantu memahami ajaran Islam atau minimal untuk memahami pola susunan Al Qur'an, selain itu ternyata dalam penerapan struktur bangunan Ka'bah sebagai alat bantu memahami ajaran Islam menemui berbagai kendala ketika berhadapan dengan pertanyaan pertanyaan rumit dikarenakan keterbatasan kapabilitas diri, sedangkan ketika berdiskusi dengan orang lain, lebih banyak dianggap sebagai angin lalu saja karena hal yang dibahas tidak pernah akan ada penyelasaiannya.

Saya coba lacak segala hal tentang bangunan Ka'bah, namun ternyata belum ada yang menggunakan struktur geometri bangunan ka'bah untuk dijadikan alat bantu untuk lebih memahami ajaran Islam karena kebanyakan buku atau tulisan yang saya temukan lebih membahas kepada hal yang bersifat kesejarahan dan fungsi Ka'bah sebagai qiblat umat Islam.

Kemudian semuanya berlanjut, agak ragu untuk terus menulis karena beranggapan tidak mungkin tidak ada orang yang mengetahui hal ini ,namun anehnya memang sampai saat ini ketika seseorang bertanya tentang takdir / kehendak Allah atas manusia kepada para ulama, belum ada yang menggunakan penjelasan secara lebih tervisualisasi bentuknya agar  lebih mudah dipahami. Terutama penjelasan tentang kehendak / takdir Allah terlihat masih menyisakan "ketidaktegasan" argumentasi karena kurangnya penggunaan alat bantu yang lebih tervisualisasi.

Pemahaman tentang kehendak / takdir Allah, yaitu Qadha dan Qadar yang kurang tegas dan tepat sebab kurang memperhatikan makna Arsy', kurang memperhatikan fungsi Fitrah, serta tidak menggunakan alat bantu visual, merupakan sebuah kekuranglengkapan yang berdampak luas yang menjadi penyebab terjadinya banyak perbedaan pemahaman yang cukup tajam yang kita rasakan hingga saat ini. Dimana seharusnya kita mampu membangun sebuah ruang pemahaman atas Kehendak Allah yang lebih utuh.

Perbedaan yang ada memang kehendak Allah, Oleh karena pola kehendak Allah lah yang memungkinkan terjadinya perbedaan tersebut,  jika kita tahu pola dasar dari kehendak Allah dapat kita visualisasikan.

Pola geometri Ka'bah dapat dijadikan jalan pembuka pemahaman atas takdir Allah dengan alasan:

  • Pola susunan Al Qur'an yang unik.
  • Ka'bah sebagai bangunan yang diberkahi.
  • Hadits Nabi tentang persilangan garis.
  • Ilmu Geometri sebagai sesuatu yang "innate."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun