Â
      Perkenalkan nama saya Yosep Raubaba, saya merupakan salah satu siswa di SMP Negeri 27 Raja Ampat, disuatu hari saya dan teman-teman saya kelaut, kami melihat perahu dan memilih untuk menaiki perahu tersebut. Dikampung kami lautnya indah dan biru, saat menaiki perahu tiba-tiba angin ribut datang dan menyerang perahu kami. Kami semua terjatuh lalu kembali berusaha menaiki perahu yang terbalik, akhirnya kami semua terdampar disuatu pulau.      Di pulau tersebut kami bertemu sesosok kakek yang sangat baik, dia bersedia memberikan tumpangan rumah pada kami. Kamipun memilih menumpang pada rumah kakek tersebut. Dipagi hari banyak orang-orang jahat yang datang menyerang rumah kakek tersebut, mereka berencana merampas harta karun yang kakek tersebut miliki, sembari bertarung demi mempertahankan harta karun, beruntungnya bala bantuan dari desa datang. Warga desa sudah mengetahui perihal orang-orang jahat tersebut. Setelahnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan tidak hanya berdiam diri di rumah sang kakek, kami harus mencari jalan kembali.
      Sembari berjalan mencari jalan pulang kami menemukan bunga anggrek berwarna ungu yang sangat indah dan memikat. Salah satu rombongan kami yang bernama Kak Putri mencium aroma bunga tersebut dan dia berkata "Bunganya harum sekali" kami memilih memetik bunga indah tersebut. Beberapa menit berjalan kami menemui monster besar, karena takut kami berlari sekuat tenaga sembari memastikan diri tidak terpencar dari rombongan, lantaran ketakutan dikejar monster kami tidak sadar terdapat jurang di depan mata yang curam dan dalam, kami semua terjatuh dan meluncur hingga ke dalam jurang tersebut.
      Didasar jurang tersebut kami menemukan hutan lainnya yang lebih lebat dari hutan sebelumya, tumbuh-tumbuhan di dalam sini jauh lebih besar dari ukuran tumbuhan pada umumnya yang sering kami temui. Kami terus berjalan, tak lama kami menemukan gua. Kami semua memilih berteduh didalam gua tersebut sebab hari mulai gelap. Rupa-rupanya gua tersebut merupakan sarang ular raksasa, ular tersebut melihat kami dan mengeluarkan kekuatan api dari dalam mulutnya. Sekejap saja gua dipenuhi nyala api panas membara. Karenanya kami memilih terus berlari, hingga menemukan laut.
      Dilaut kami bertemu segerombolan manusia aneh dan berbeda dari kami, mereka menolong kami yang di kejar ular berkekuatan api tersebut. Kami bertanya mengenai jalan pulang pada mereka, namun mereka memberi instruksi bahwa kami masih berada pada tengah hutan, kami masih harus berjalan jauh kedepan melewati hutan lainnya. Rupa-rupanya laut yang kami temukan sekarang berada di tengah pulau. Saat berjalan kembali, kami memilih beristirahat di tengah padang rumput yang luas, dibawah taburan bintang dan cahaya bulan sabit keemasan. Kami menghabiskan waktu dengan bercerita mengenai segala kejadian aneh di dalam pulau tempat kami terdampar sembari mengamati bulan dan bintang yang indah di langit.
      Ditengah heningnya malam tiba-tiba saja kami melihat semburan api dari kejauhan, ternyata naga dengan kekuatan bola api muncul dari tengah-tengah pepohonan rimbun. Tiba-tiba bunga angrek yang kami petik tadi bercahaya dan membuat naga tersebut ketakutan menjauh, entah mengapa. Kami masih tidak habis pikir akan segala keanehan yang terjadi di pulau ini.
Ditulis oleh: Yosep Raubaba; siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Raja Ampat.
www.um-sorong.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H