Mohon tunggu...
Laju Peduli
Laju Peduli Mohon Tunggu... Lainnya - Organisasi Nirlaba

Laju Peduli adalah Organisasi Sosial yang lahir dari semangat kepedulian untuk membantu masalah kemanusiaan di Indonesia dan juga di dunia Islam khususnya Palestina.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips Menghadapi Puasa Panjang di Negara dengan Waktu Fajar dan Maghrib yang Panjang

18 Desember 2024   03:46 Diperbarui: 19 Desember 2024   00:44 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puasa merupakan salah satu ibadah yang penuh berkah bagi umat Islam, namun bagi sebagian orang, tantangan puasa bisa lebih berat terutama bagi mereka yang tinggal di negara-negara dengan waktu fajar dan maghrib yang panjang. Negara-negara di kawasan Skandinavia, seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia, serta negara-negara utara lainnya, memiliki waktu siang yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan daerah-daerah lainnya. Sebagai contoh, di musim panas, waktu siang bisa berlangsung lebih dari 18 jam, yang membuat umat Islam di negara-negara tersebut menghadapi tantangan puasa panjang yang lebih ekstrim.

Namun, meski menghadapi kondisi seperti itu, umat Islam tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh ketekunan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips menghadapi puasa panjang yang dapat membantu mereka yang tinggal di negara dengan waktu fajar dan maghrib yang panjang untuk menjalani puasa dengan lebih mudah dan tetap sehat.

1. Memahami Tantangan Puasa Panjang

Puasa di negara dengan waktu siang yang panjang tentu berbeda dengan puasa di negara dengan waktu siang yang lebih pendek. Di negara-negara seperti Swedia atau Norwegia, waktu fajar bisa dimulai pada pukul 3 pagi dan waktu maghrib baru tiba pada pukul 10 malam, yang berarti umat Islam harus berpuasa selama hampir 20 jam. Hal ini tentu bisa menjadi tantangan besar, terutama bagi mereka yang memiliki rutinitas yang padat, seperti bekerja atau bersekolah.

Penting untuk memahami bahwa meski durasi puasa lebih panjang, umat Islam tetap diwajibkan untuk berpuasa dari fajar hingga maghrib. Oleh karena itu, dengan persiapan yang tepat, puasa panjang ini bisa dijalani dengan lebih lancar dan penuh keberkahan.

2. Menjaga Keseimbangan Nutrisi dengan Sahur dan Iftar

Salah satu aspek yang sangat penting dalam menghadapi puasa panjang adalah menjaga asupan makanan yang cukup saat sahur dan iftar. Mengingat durasi puasa yang panjang, Anda perlu memastikan tubuh mendapatkan asupan yang cukup untuk bertahan sepanjang hari.

Sahur yang Bergizi

Saat sahur, pilihlah makanan yang memberikan energi tahan lama. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi, roti gandum, atau oat sangat ideal untuk memberi rasa kenyang lebih lama. Jangan lupa untuk menambahkan protein, seperti telur, kacang-kacangan, atau yogurt, untuk menjaga kekuatan tubuh selama berpuasa. Selain itu, konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin dan mineral.

Minum air putih yang cukup saat sahur juga sangat penting. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik untuk menghindari dehidrasi yang bisa terjadi selama berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun