Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pemanfaatan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Ecoenzim

21 September 2023   08:30 Diperbarui: 21 September 2023   08:30 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah selalu dihasilkan setiap hari, baik skala kecil atau besar, di tingkat rumah tangga ataupun industri. Semakin hari, volume sampah akan semakin banyak apabila tidak dikelola dengan baik. Peningkatan volume sampah yang overload dapat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya pengelolaan sampah yang baik oleh semua pihak, misalnya skala perorangan, rumah tangga, atau lingkungan masyarakat. Salah satu Upaya yang bisa dilakukan untuk pengendalian volume sampah adalah melakukan minimalisir penggunaan barang-barang yang sulit untuk diuraikan, seperti penggunaan kantong plastik. Hal ini dikarenakan kantong plastik sulit diurai oleh bakteri pengurai dan membutuhkan waktu puluhan tahun dalam menguraikannya. Upaya sederhana yang bisa dilakukan adalah berbelanja dengan membawa totebag atau tas belanja.

Usaha lain yang bisa dilakukan dalam upaya pengelolaan sampah adalah dengan megolah sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga menjadi ecoenzim. Ecoenzim merupakan hasil fermentasi limbah organik yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga di dapur, seperti sisa sayuran, kulit buah-buahan, daun, dan lain sebagainya. Pembuatan ecoenzim sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Pada proses pembuatan ecoenzim, bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah sampah organik, gula merah/gula aren, air sumur. Ecoenzim merupakan produk organik yang ramah lingkungan dengan banyak manfaat. Diantara manfaat dari ecoenzim, yaitu:

  • Dimanfaatkan sebagai cairan pembersi rumah baik sebagai detergen, sabun cuci piring, sabun cuci baju, pembersih lantai, dan sebagainya. Pemakaian ecoenzim sebagai cairan pembersih tidak akan meninggalkan noda baik ke peratan makan, baju, maupun lantai. Zat yang terkandung dalam ecoenzim mampu mempercepat reaksi kimia di alam. Ecoenzim juga memiliki aroma yang harum dan segar. Penggunaan ecoenzim sebagai pembersih cukup dengan mencampurkan ecoenzim dengan air secukupnya, kemudian ecoenzim sudah siap digunakan.
  • Di bidang pertanian dapat dimanfaatkan sebagai desinfektan alami yang dapat membunuh bakteri dan jamur pada tanaman. Penggunaan ecoenzim sebagai desinfektan cukup dengan mencampur ecoenzim dengan air, kemudian menyemprotkan ke tanaman. Selain mampu membunuh bakteri dan jamur, juga menghasilkan aroma segar dan harum.
  • Di bidang pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pupuk cair yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kandungan hara tanah dan menyuburkan tanaman. Unsur mikro yang terkandung didalam ecoenzim dapat dengan mudah diserap oleh akar tanaman dan diubah menjadi energi dan cadangan makanan melalui proses fotosintesis. Penggunaannya cukup mudah dengan mencampurkan ecoenzim dengan air, kemudian menyemprotkan pada tanaman. Penggunaan ecoenzim tidak menyebabkan tanaman menjadi gosong, layu, bahkan mati.
  • Di bidang peternakan dapat dimanfaatkan sebagai penjernih air kolam. Kandungan zat bio-kimia dalam ecoenzim dapat bereaksi mengikat zat-zat toksik yang ada di dalam air kolam, sehingga air kolam menjadi lebih jernih dan juga mampu menghilangkan bau tidak sedap pada air kolam. Penggunaan ecoenzim ini sangat simple cukup dengan menuangkan ecoenzim ke dalam kolam. Ecoenzim juga aman terkonsumsi oleh ikan.
  • Ecoenzim juga dapat dimanfaatkan sebagai penghilang bau pada kandang ternak yang berasal dari kotoran ternak. Penggunaan ecoenzim untuk menghilangkan bau sangat mudah tinggal mencampurkan ecoenzim dengan air, kemudian disemprotkan ke kendang dan sumber bau. Penggunaan ecoenzim ini tidak membahayakan ternak.
  • Ecoenzim dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan sabun ecoenzim ramah lingkungan dengan mengkolaborasikan dengan limbah minyak jelantah.

Cara pembuatan ecoenzim pun sangat mudah dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh serta mampu meminimalkan sampah organik rumah tangga yang dihasilkan dari aktivitas rumah tangga. Alat yang perlu disiapkan dalam membuat ecoenzim adalah: (1) Botol/galon bekas, (2) Pisau, dan (3) Talenan. Bahan-bahan yang disiapkan meliputi: (1) sampah organik rumah tangga (sisa makanan, kulit buah, sisa sayuran, daun kering, dll, (2) air sumur, dan (3) gula (bisa gula aren, gula merah, atau gula kelapa).. Tahapan proses pembuatan ecoenzim adalah:

  • Potong kecil-kecil sampah organik dengan ukuran yang mampu masuk ke mulut botol yang dijadikan wadah penampungan
  • Serut gula (bisa gula aren, gula merah atau gula kelapa), kemudian larutkan dengan air secukupnya hingga benar-benar larut.
  • Siapkan botol/gallon bekas, kemudian masukkan potongan sampah organik, larutan gula, dan air. Komposisi bahan-bahan yang dibutuhkan adalah: sampah organik:gula:air = 3 : 10 : 1
  • Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam wadah botol/gallon, tutup rapat wadah tersebut dan simpan selama 3 bulan.
  • Setelah tida bulan, ecoenzim bisa dipanen dan dimanfaatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun