Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Definisi, Manfaat, dan Bahaya Sampah Organik

12 Agustus 2023   08:15 Diperbarui: 12 Agustus 2023   08:17 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sampah merupakan suatu barang atau benda yang dibuang karena sudah tidak digunakan lagi atau merupakan sisa dari aktivitas manusia. Sampah dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari makhluk hidup atau organisme, baik manusia , hewan, ataupun tumbuhan. Sampah organik banyak sekali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sisa syuran atau sisa buah-buahan, kulit buah-buahan, buah-buahan atau sayuran yang sudah membusuk, ranting dan daun kering, dan juga kotoran hewan. Sampah organik ini disebut juga sampah basah atau dikenal juga dengan istilah garbage. Hal ini dikarenakan sampah organik mayoritas memiliki kandungan air yang cukup banyak. Salah satu aktivitas penghasil sampah organik adalah aktivitas rumah tangga, seperti memasak.

Karakteristik dari sampah organik adalah mudah diurai oleh bakteri pengurai melalui proses alamiah. Proses penguraian sampah organik dapat berlangsung tanpa adanya campur tangan dari manusia atau tanpa memerlukan perlakuan khusus untuk bisa terurai dengan baik. Sampah organik dapat didegradasi dengan mudah oleh bakteri pembusuk (mikroba) yang memiliki sifat biodegradable. Sampah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik, baik pupuk organik berbentuk padat atau yang lebih dikenal sebagai kompos dan pupuk organik cair. Kelemahan dari sampah organik ini dapat menghasilkan bau yang tidak sedap, sehingga dapat menjadi polusi udara ke lingkungan sekitar. Adapun jenis-jenis sampah organik dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

1. SAMPAH ORGANIK BASAH

Yang dimaksud dengan sampah organik basah adalah sampah organik yang berasal dari makhluk hayati dan memiliki kandungan air. Keberadaan sampah organik basah dapat menghasilkan bau tidak sedap diakibatkan reaksi dari adanya kandungan air dalam sampah dan aktivitas bakteri pengurai pada sampah tersebut. Kandungan air pada sampah tersebut juga berperan dalam mempercepat proses pembusukan sampah. Contoh makhluk hayati yang termasuk sampah organik basah, yaitu: (1) Buah busuk, (2) Sisa syuran, (3) Sisa buah-buahan, (4) Kulit buah, (5) Bangkai hewan, (6) Sisa makanan, (7) Dedaunan, (8) Kotoran manusia dan hewan, (9) Cangkang telur, dan lain sebagainya

2. SAMPAH ORGANIK KERING

Yang dimaksud dengan sampah organik kering adalah sampah yang berasal dari makhluk hayati dan hanya memiliki kandungan air yang kecil atau bahkan sudah tidak memiliki kandungan air sama sekali. Sampah organik kering ini bisa diolah menjadi pupuk kompos, tetapi memerlukan proses yang lebih rumit daripada sampah organik basah. Dalam pembuatan pupuk organik yang berasal dari sampah organik kering memerlukan campur tangan manusia agar prosesnya dapat berlangsung lebi cepat. Contoh sampah organik kering, antara lain: (1) Ranting pohon, (2) Daun-daun kering, (3) Kayu, (4) Tempurung kelapa, (5) Tulang belulang dan duri ikan, (6) Biji dan buah yang sudah mongering, seperti buah kelapa kering, dan lain sebaianya.

MANFAAT DARI SAMPAH ORGANIK

Sampah organik dalam jumlah normal dapat dimanfaatkan dan dilakukan recycle untuk kebutuhan tertentu. Pemanfaatan sampah organik dalam kehidupan diantaranya:

  • Sampah organik basah dan beberapa sampah organik kering, seperti dedaunan kering dan ranting pohon dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah dan tidak merusak unsur hara tanah
  • Sisa kotoran hewan dan manusia dapat diolah menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik. Selain itu sisa kotoran hewan dan manusia dapat diolah menjadi pupuk kandang yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan kandungan nutrisi pada tanah
  • Sisa tulang, duri ikan, dan limbah hewan yang tidak dimanfaatkan untuk konsumsi manusia dapat diolah menjadi pakan ternak.

Akan tetapi akan berbeda halnya jika kapasitas sampah organik melampaui batas atau overload dan tidak dilakukan pengolahan dengan baik dan benar. Keadaan yang seperti ini akan menimbulkan dampak negatif dan bahaya bagi kelestarian lingkungan dan kelangsungan hidup makhluk hidup. Salah satu dampak negatif yang dihasilkan dari membludaknya sampah organik yang tidak ditangani dengan tepat adalah:

  • Mempengaruhi kualitas air tanah dan air di sekitar lingkungan dimana sampah berada. Hal ini dikarenakan air lindi sampah yang tidak ditangani dengan baik dan benar.
  • Sebagai penyumbang gas rumah kaca, karena sampah organik yang membusuk akan menghasilkan gas metana, terutama jika sampah disimpan atau berada dalam kondisi tertutup, kurang sinar matahari, dan oksigen.
  • Menyebabkan kerusakan lingkungan akibat penumpukan sampah organik yang berlebihan. Kerusakan lingkungan dapat berupa pencemaran udara akibat bau busuk dari sampah, pencemaran tanah, dan kerusakan biota alam di lingkungan sekitar.
  • Menimbulkan berbagai macam penyakit, diantaranya penyakit kulit, penyakit pernafasan, diare, dan lain sebagainya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun