Mungkin terdengarnya tidak wajar jika ada orang yang memiliki ketakutan yang berlebihan pada hewan satu ini, karena ayam mudah ditemukan di sekitar kita dan termasuk hewan yang tidak berbehaya. Tetapi tidak dapat dipungkiri ada orang yang memiliki ketakutan yang berlebihan pada ayam bahkan ketakutan yang dialami bisa menyebabkan gangguan psikis yang tidak bisa dianggap sebelah mata. Seseorang yang memiliki ketakutan berlebihan pada ayam dimungkinkan mengalami phobia terhadap hewan tersebut atau dikenal dengan istilah Alektrophobia.
 Alektrophobia merupakan kondisi yang langka yang mungkin diderita oleh siapapun. Kondisi ini ditandai dengan adanya rasa takut yang berlebihan dan tidak rasional pada hewan ayam. Meskipun hewan tersebut berada cukup jauh dari jangkauan, tapi bagi penderita Alektrophobia keberadaannya akan tetap terlihat menakutkan dan membahayakan bagi dirinya. Ketakutan ini tidak hanya terjadi saat penderita alektrophobia melihat ayam yang masih hidup dan berleriaran di sekitarnya, akan tetapi ketakutan juga akan dialami pada ayam yang sudah mati dan juga pada ayam yang sudah diolah menjadi makanan.
Alektrophobia merupakan jenis phobia spesifik. Seseorang dapat menderita alektrophobia dikarenakan oleh hal-hal berikut:
- Memiliki pengalaman yang traumatis saat kecil, seperti dikejar-kejar ayam hingga jatuh, dipatuk ayam hingga terluka cukup parah, atau pernah ditubruk oleh induk ayam yang marah karena merasa terancam.Â
- Adanya riwayat keluarga atau faktor genetik, seperti memiliki orang tua atau riwayat anggota keluarga yang juga mengalami phobia terhadap ayam
- Faktor lingkungan, dimana jika dalam lingkungan tersebut ada yang memiliki phobia pada ayam atau adanya cerita di masyarakat sekitar tentang bahaya ayam atau kejadian-kejadian tidak menyenangkan yang diakibatkan oleh ayam.
- Penyebab lain yang belum diketahui
Gejala-gejala yang dirasakan oleh alektrophobia bisa berbeda-beda satu dengan yang lain. Adapun gejala-gejala yang dapat diidentifikasi pada seseorang yang memiliki alektrophobia sama halnya dengan gejala-gejala penderita phobia pada umumnya, diantaranya:
- Mengalami panik atau kecemasan yang berlebihan saat berdekatan dengan ayam baik masih hidup ataupun sudah mati dan menjadi olahan makanan. Tingkat kecemasan ini bisa bervariasi tergantung tingkat phobia yang dialami
- Badan gemetaran dan berkeringat berlebihan
- Mengalami sesak di bagian dada atau mengalami kesulitan bernafas
- Kepala pusing
- Mengalami peningkatan detak jantung saat melihat atau berinteraksi dengan ayam
Jika alektrophobia menyerang anak-anak, saat anak berdekatan atau melihat objek yang ditakutinya, seperti ayam, maka anak bisa mengalami rewel, menangis, hingga tantrum dan menunjukkan ekspresi ketakutan yang berlebihan.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan berlebihan akibat alektrophobia, antara lain:
- Exposure theraphy. Penelitian yang dilakukan oleh NCBI dengan pemberian exposure therapy dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengatasi serangan panik atau kecemasan yang diakibatkan phobia terhadap ayam. Akan tetapi dalam melakukan terapi sangat dibutuhkan motivasi dan keinginan yang kuat dari penderitanya untuk sembuh.
- Terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku koqnitif dapat menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan seseorang akibat mengalami phobia, diantaranya penderita alektrophobia. Terapi perilaku kognitif ini dilakukan untuk mengubah pola piker dan perilaku negatif seseorang dalam memandang atau memikirkan suatu obyek yang ada dihadapannya (seperti ayam) menjadi perilaku yang wajar dan tidak membahayakan.
- Terapi pemaparan. Pada terapi ini, penderita diminta untuk mampu menghadapi ketakutannya terhadap obyek atau sesuatu yang membuatnya merasa takut berlebihan, seperti pada penderita alektrophobia yang takut pada ayam. Seorang terapis akan memberikan atau memaparkan hal-hal atau obyek yang berkaitan dengan ayam. Ketika penderita alektrophobia sudah mampu mengatasi kecemasannya, penderita akan dihadapkan dengan objek yang ditakutinya seperti ayam secara perlahan-lahan.
- Mengkonsumsi obat-obat tertentu. Pemberian obat-obatan khusus bagi penderita phobia dapat membantu untuk meringankan gejala kecemasan yang muncul saat penderita berinteraksi atau melihat objek yang menjadi phobianya. Pemberian obat dilakukan jika penderita mengalami kesulitan dalam mengontrol ketakutan saat menjalani terapi pemaparan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H