Rokok mengandung banyak senyawa karsinogenik yang berasal dari tembakau yang merupakan bahan baku rokok. Pada satu batang rokok mengandung lebih dari 7000 bahan kimia dimana 250 diantara senyawa tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuh bahkan dapat memicu timbulnya penyakit kanker bagi pengkonsumsinya bahkan bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Untuk mengetahui banyaknya kandungan zat berbahaya pada rokok bisa dengan mengindentifikasi banyaknya senyawa yang ada di dalam asap rokok yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan pada asap rokok mengandung sekitar 5000 senyawa berbeda yang dapat bersifat toksik bagi tubuh. Kandungan racun dalam rokok dapat merusak sel-sel tubuh yang sehat. Beberapa kandungan zat berbahaya yang ada pada rokok, antara lain:
1. Karbonmonoksida
Gas karbonmonoksida (CO) dihasilkan oleh pembakaran rokok yang tidak sempurna. Gas ini tidak memiliki rasa, bau, dan bersifat racun untuk tubuh apabila terhirup. Gas karbonmonoksida akan diikat oleh sel-sel darah merah lebih besar daripada mengikat gas oksigen. Menurunnya kemampuan sel darah merah mengikat oksigen dan lebih dominan mengikat gas karbonmonoksida akan menyebabkan fungsi otot dan jantung mengalami penurunan. Penurunan fungsi jantung dan otot akan mempengaruhi kondisi Kesehatan tubuh, diantaranya tubuh akan merasakan kelelahan, lemah, pusing, bahkan mual. Apabila konsentrasi gas karbonmonoksida did alam darah terlalu besar dapat menyebabkan seseorang akan mengalami kota bahkan meninggal.
2. Nikotin
Nikotin adalah zat yang terkandung di dalam rokok yang sering disebut sebagai zat yang memicu perokok terkena kanker. Nikotin ini merupakan zat yang bisa membuat pengkonsumsinya menjadi kecanduan karena nikotin ini berfungsi sebagai perantara dalam system saraf otak yang akan memberikan reaksi menyenangkan dan menenangkan. Apabila seseorang menghisa rokok, maka kandungan nikotin did alam rokok yang dihisap akan masuk dan mengalir pada darah sehingga akan merangsang tubuh untuk memproduksi hormon adrenalin lebih banyak. Hal ini yang menyebabkan para perokok akan merasa tenang dan nyaman saat merokok akibat adanya nikotin yang mempengaruhi system hormonal.
3. Tar
Tar merupakan salah satu zat yang ada di dalam rokok dan bersifat karsinogenik. Apabila terhirup, tar akan masuk ke dalam organ pernapasan dan mengendap di paru-paru. Penumpukan tar di dalam paru-paru dapat mengakibatkan adanya penyumbatan pada paru-paru dan berpotensi meningkatkan penyakit kanker paru-paru dan emfisema. Tar juga bisa masuk dan mengalir pada peredaran darah, sehingga berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan kesuburan. Tar juga bisa meninggalkan bekas noda pada gigi dan menimbulkan masalah pada gusi yang berakibat terkena penyakit kanker mulut.
4. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang terkandung pada rokok dan termasuk zat yang yang bersifat toksik bagi tubuh. Hidrogen sianida ini biasa dimanfaatkan dalam industry tekstil, plastic, kertas, dan bahan pembuat asap pembasmi hama. Hidrogen sianida dapat menghambat penyerapan oksigen ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan kebutuhan oksigen oleh tubuh menjadi berkurang bahkan terhenti. Hal tersebut akan menyebabkan gangguan Kesehatan dan kerusakan otak, kegagalan fungsi jantung dan paru-paru, serta pembuluh darah. Apabila seseorang menghirup zat hydrogen sianida dalam jumlah melampaui ambang batas dan terakumulasi did alam tubuh akan menyebabkan tubuh merasa kelelahan, sakit kepala, mual, bahkan bisa mengalami kehilangan kesadaran.
5. Benzena
Pembakaran pada rokok merupakan pembakaran tidak sempurna dimana selain menghasilkan gas karbonmonoksida juga menghasilkan residu berupa benzene. Akumulasi benzene di dalam tubuh dapat mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah dan dapat merusak sumsum tulang. Hal ini dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia bahkan perdarahan. Benzena juga dapat merusak sel darah putih yang berperan dalam memerangi virus dan bakteri di dalam tubuh. Penurunan sel darah putih di dalam tubuh dapat berakibat penurunan imunitas tubuh sehingga mudah terserang penyakit dan juga bisa meningkatkan terkena penyakit leukimia.