Asam urat merupakan zat yang bisa dihasilkan oleh tubuh secara alami dan bermanfaat untuk mengurai zat purin yang terkandung dalam makanan. Pada kondisi normal, asam urat yang tidak digunakan atau kelebihan produksi asam urat akan langsung dibuang ke luar tubuh melalui urin dan feses.Â
Produksi asam urat yang terlalu besar oleh tubuh dapat membahayakan fungsi ginjal, karena ginjal tidak mampu melakukan filter dan tidak mampu melakukan pembuangan asam urat tersebut melalui urin. Besarnya kadar asam urat di dalam darah dapat mengakibatkan terbentuknya kristal padat pada persendian.
Penyakit asam urat adalah suatu kondisi dimana penderitanya dapat merasakan nyeri yang tak tertahankan, adanya pembengkakan, dan bisa juga disertai rasa panas di area persendian. Seluruh tubuh dapat berpotensi mengalami asam urat, akan tetapi ada sendi yang memiliki potensi paling besar, yaitu jari tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.Â
Penyakit ini lebih besar menyerah laki-laki berusia di atas 30 tahun. Rasa sakit yang dirasakan oleh penderita asam urat dapat berlangsung selama 3-10 hari dengan gejala perkembangan yang cepat. Penyakit asam urat dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah minuman manis. Koq bisa minuman manis menjadi penyebab penyakit asam urat? Kan tidak mengandung purin lho..
Minuman manis tidak mengandung purin di dalamnya, tetapi gula atau pemanis yang digunakan merupakan karbohidrat jenis fruktosa. Minuman manis kaya akan gula fruktosa (gula dari sirup jagung), dimana gula fruktosa ini apabila dikonsumsi, tubuh akan memecah fruktosa dan akan menghasilkan purin.
Salah satu minuman yang mengandung gula tinggi adalah minuman bersoda. Minuman bersoda memang tidak ada kandungan urin di dalamnya, akan tetapi kadar gula yang tinggi yang terkandung didalamnya akan dipecah dan hasil sampingnya mengandung purin.Â
Purin hasil metabolisme tubuh yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan di bagian-bagian tubuh, terutama di bagian persendian. Penumpukan purin ini dapat menyebabkan peradangan, sehingga penderitanya akan merasakan nyeri, pembengkakan, bahkan timbul rasa panas di area yang mengalami peradangan atau pembengkakan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H