Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bijak dalam Mengkonsumsi Minuman Boba

7 Februari 2023   21:30 Diperbarui: 7 Februari 2023   21:32 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokpri_Digital_Education

Minuman Boba, minuman yang lagi hits saat ini dan mudah kita jumpai baik di pinggi jalan, cafe, maupun restoran. Boba adalah mutiara atau bola-bola berdiameter kurang lebih 1 cm dengan warna coklat kehitaman yang terbuat dari tepung tapioka dan memiliki tekstur kenyal. Tepung tapioka ini merupakan tepung hasil ekstrak dari singkong. Tepung tapioka juga dikenal sebagai tepung kanji. Boba tidak mengandung gluten dan dalam pembuatannya biasanya diberi tambahan gula merah sebagai pemberi rasa manis. Boba memiliki kandungan karbohidrat dan serat yang cukup tinggi mengingat bahan utama dalam pembuatannya adalah tepung tapioka. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.  Akan tetapi merujuk dari Healthline, tepung tapioka ini memiliki kandungan vitamin dan mineral yang rendah, serta serat yang sangat menonjol sehingga apabila mengkonsumsi tepung tapioka ini kita sedikit mendapatkan manfaat dan nutrisi dan bisa menyebabkan sembelit.

Boba  sering digunakan sebagai topping/isian pada minuman-minuman kekinian, seperti bubble tea, boba milk shake, thai tea, dan lain sebagainya. Bubble tea merupakan varian minuman yang terbuat dari bahan dasar teh yang dicampur dengan susu atau creamy dengan tambahan pemanis dan dapat disajikan hangat atau dingin dengan ditambah topping/isian boba di dalamnya. Kita disarankan membatasi konsumsi minuman ataupun makanan yang mengandung boba. Hal ini disebabkan karena di dalam boba tidak memberikan cukup nutrisi bagi tubuh dan bisa memberikan dampak tidak sehat, antara lain:

1. Peningkatan berat badan atau obesitas

Mengkonsumsi minuman boba seperti bubble tea meman dapat meningkatkan hormon kebahagiaan seperti dopamine atau serotonin, sehingga tubuh akan merasa rileks dan tenang. Apalabi minuman boba memiliki citarasa yang nikmat dan manis. Akan tetapi perlu membatasi mengkonsumsi minuman boba tersebut. Hal ini dikarenakan pada minuman boba mengandung tinggi gula dan kalori, sehingga tubuh akan mengalami deposit lemak, peningkatan kadar trigliserida, dan kolesterol. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya peningkatan berat badan yang memicu obesitas. Kombinasi antara susu, sirup/pemanis, dan boba memiliki jumlah kalori hingga 3 50 -- 400 kal dalam 500 ml minuman. Minuman boba  

2. Peningkatan resiko diabetes

Kadar gula dan karbohidrat yang tinggi pada minuman boba berpotensi meningkatkan kadar gula darah secara drastic. Peningkatan kadar gula darah secara terus menerus akan meningkatkan resiko terkena penyakit diabetes. Sehingga perlu bijak dalam membatasi mengkonsumsi minuman boba. The American Heart Association (AHA) merekomendasikan pembatasan asupan gula, bagi perempuan dianjurkan mengkonsumsi maksimal 6 sendok teh gula atau setara dengan 100 kalori dan bagi pria dianjurkan mengkonsumsi maksimal 9 sendok teh atau setara 150 kalori. Bagi penderita diabetes yang tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat akan memperparah kondisinya dan berakibat kelumpuhan atau komplikasi penyakit lainnya.

3. Gangguan Pencernaan

Apabila Anda mengkonsumsi minuman boba secara berlebihan dapat berpotensi mengalami gangguan pencernaan seperti sembelit. Hal ini dipengaruhi oleh rendahnya nutrisi yang terkandung pada minuman tersebut. Saat kita mengkonsumsi minuman boba, akan menyebabkan perut terasa kenyang karena boba mengandung tinggi karbohidrat, sehingga timbul rasa malas untuk mengkonsumsi makanan lain yang lebih sehat. Kurangnya asupan nutrisi dan serat pada tubuh akan mengakibatkan pencernaan menjadi terganggu dan mengalami sembelit.

4. Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut

Komposisi pada minuman boba yang didominasi oleh susu dan pemanis dapat memicu timbulnya masalah kesehatan pada gigi dan mulut. Mengkonsumsi minuman manis dapat mengkikis lapisan enamel gigi, sehingga gigi menjadi berlubang. Hal ini disebabkan karena pemanis dan susu dalam minuman tersebut akan diubat menjadi zat yang bersifat asam oleh bakteri di mulut.

5. Memperparah Masalah Kulit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun