Pegagan, dalam Bahasa latin dikenal dengan nama Centella Asiatica, merupakan tanaman liar yang bisa kita temukan di pekarangan, ladang, ataupun pematang sawah dan ditepi jalan. Tanaman ini berasal dari daerah Asia tropik dan tersebar di Asia termasuk Indonesia, India, Republik Rakyat Tiongkok, dan Jepang. Ada yang menyebut tanaman ini dengan nama daun kaki kuda dan antanan. Tanaman ini termasuk tanaman menjalar dan bisa berkembang biak dengan stolon (geragih). Pegagan ini memiliki dua jenis, yaitu pegagan merah dan pegagan hijau. Pegagan merah dikenal juga dengan antanan kebun (antanan batu) karena banyak ditemukan didaerah bebatuan, kering, dan terbuka. Sedangkan pegagan hijau tumbuh subur di tempat yang agak lembab, berair, dan ruang terbuka. Â Saat ini tanaman pegagan digemari oleh pecinta tanaman sebagai tanaman hias untuk menghiasi taman ataupun kolam.
Dibalik keindahan pegagan hijau yang tumbuh subur dan rimbun di tanah lembab, tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal, yaitu untuk menyembuhkan luka dan mempercantik kulit. Pada daun pegagan mengandung antioksidan dan antiperadangan, dimana zat ini dipercaya mampu meningkatkan hidrasi pada lapisan kulit, mencegah penuaan dini (anti aging), dan membantu mempercepat penyembuhan luka. Pegagan dipercaya mampu mengatasi penuaan dini, disebabkan di dalam daun pegagan mengandung madecassodise acid, asiaticoside, dan Asiatic acid yang dapat meningkatkan jumlah kolagen dan fibronektin pada lapisan sel kuliy. Peningkatan kolagen pada lapisan kulit juga mampu mempercepat penyembuhan luka dan menjaga luka tetap steril, mencegah infeksi pada luka. Kandungan fibronektim pada pegagan dapat memperbaiki jaringan pada lapisan kulit yang luka.
Penggunaan pegagan sebagai penyembuh luka cukup sederhana. Anda bisa mencari produk cream salep yang memiliki kandungan daun pegagan dengan kadar 1%, kemudian oleskan salep tersebut ke bagian yang luka. Meskipun daun pegagan termasuk tanaman herbal yang aman digunakan, tetapi Anda juga tetap harus teliti. Ada baiknya sebelum Anda menggunakan produk salep yang mengandung pegagan 1%, Anda melakukan tes alergi untuk mengetahui apakah Anda memiliki alergi terhadap bahan aktif pada salep tersebut, seperti pegagan. Untuk mengetahui apakah anda memiliki alergi pada salep yang mengandung pegagan tersebut, cukup mudah dengan mengoleskan salep pada bagian lengan bawah. Jika dalam waktu kurang lebih 24 jam tidak ada reaksi alergi atau iritasi, maka salep tersebut bisa anda gunakan pada bagian luka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H