Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Nature

Puncak Terjadinya Hujan Meteor Draconaid Minggu, 09 Oktober 2022

8 Oktober 2022   19:00 Diperbarui: 8 Oktober 2022   19:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ilmugeografi.com

Draconaid atau juga dikenal dengan nama Giancobinid setelah komet 21P/Giancobini-Zinner asal meteor. Dinamakan Draconaid karena tampak memancar keluar dari arah konstelasi Draco the Dragon di langit malam. Dikutip dari NASA, Hujan Meteor Draconaid terjadi saat Bumi bertabrakan dengan serpihan puing-puing yang ditumpahkan oleh komet periodik 21P/Giancobidi-Zinner. 

Komet ini memiliki orbit sepanjang 6,5 tahun yang secara berkala membawa ke dekat Planet Jupiter, planet terbesar di Galaksi Bima Sakti. Saat mengorbit ke matahari, komet ini meninggalkan sulur debu di belakangnya.

Mengutip dari earthsky.org, hujan meteor Drzconaid terjadi akibat orbit bumi atau perjalanan rotasi bumi melintasi debu komet Draconaid. Hujan meteor Draconaid dipastikan aman dan tidak mengganggu manusia, karena meteor akan habis terbakar di lapisan atmosfer bumi. 

Hujan meteor Draconaid dapat Anda saksikan dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat bantu seperti teleskop. Akan tetapi untuk memudahkan pengamatan, sebaiknya gunakan teleskop agar lebih jelas dan tidak membuat mata lelah. Hujan meteor Draconaid sulit diamati di bagian belahan Bumi Selatan.

Peristiwa Hujan Meteor Draconaid Tahun 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun