Mohon tunggu...
Digital Education
Digital Education Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Menulis untuk mengingat apa saja yang pernah dibaca

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Halusinasi Penciuman

7 Oktober 2022   12:00 Diperbarui: 7 Oktober 2022   12:13 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi halusinasi penciuman (sumber: orami.co.id)

Halusinasi penciuman (panthosmia) merupakan suatu kondisi dimana seseorang mencium aroma sesuatu, akan tetapi orang lain di sekitarnya tidak mencium aroma tersebut. Aroma yang tercium sebenarnya tidak nyata dan hanya halusinasi yang seolah nyata yang dirasakan oleh orang tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh adanya gangguan saraf penciuman. 

Halusinasi ini sering membuat penderitanya mengalami kebingungan dan perasaan tidak nyaman, terlebih saat berinteraksi dengan orang lain, serta dapat menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan akibat aroma yang tidak sedap atau bauk busuk yang menyengat yang diciumnya. Gangguan penciuman ini dapat terjadi pada salah satu lubang hidung atau keduanya. Aroma tidak sedap yang diciumnya dapat dirasakan sepanjang hari atau timbul pada waktu-waktu tertentu saja. Tetapi ada juga seseorang yang mengalami halusinasi penciuman mengaku mencium aroma harum, manis, dan enak. Ada beberapa aroma yang paling sering tercium oleh seseorang yang mengalami halusinasi penciuman, antara lain:

  • Asap rokok
  • Karet terbakar
  • Substansi kimia seperti ammonia
  • Sesuatu yang berbau busuk atau basi

 

Penyebab seseorang dapat mengalami halusinasi penciuman (panthosmia)

Halusinasi penciuman dapat menimpa siapapun apabila seseorang tersebut mengalami gangguan pada saraf penciuman di hidung atau bagian otak yang berfungsi memproses rangsangan dari indra penciuman. Hal-ha yang dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi penciuman, antara lain:

  • Mengalami cedera kepala
  • Menderita penyakit epilepsy
  • Mengalami migrain yang berkepanjangan, khususnya pada migrain dengan aura
  • Mengalami infeksi pada rongga sinus
  • Terdapat polip hidung
  • Memiliki rinithis alergi
  • Menderita tumor otak
  • Mengalami demensia, misalkan akibat penyakit Alzheimer
  • Menderita penyakit Parkinson
  • Memiliki gangguan psikotik, misalnya skizofrenia
  • Mengalami atau menderita stroke
  • Efek samping mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu lama, misalnya obat tetes hidung
  • Adanya infeksi saluran nafas, seperti sedang terpapar virus Covid-19 yang menginfeksi saraf penciuman

Pola Halusinasi Penciuman

Pada saat mencium aroma tertentu yang sebenarnya tidak nyata atau tidak ada, sebisa mungkin catat polanya, misalnya: hanya mencium aroma pada saat terbangun di pagi hari. Pencatatan pola ini akan membantu mengidentifikasi penyebab seseorang mengalami halusinasi penciuman. Halusinasi penciuman tidak selalu mengartikan sinyal masalah medis. Ada factor-faktor di sekitar yang dapat menyebabkan seseorang menderita halusinasi penciuman, antara lain:

  • Sirkulasi udara yang kurang baik did alam ruangan
  • Penggunaan deterjen baru
  • Menggunakan pakaian, sprei, atau bahan kain baru yang belum dicuci terlebih dahulu
  • Penggunaan kosmetik atau alat mandi baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun