Mohon tunggu...
Digda MY Yaasin
Digda MY Yaasin Mohon Tunggu... -

Hanya seorang rakyat kecil yang ingin mengemukakan pendapat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencoba Memahami Pancasila sebagai dasar Revolusi Mental

16 Februari 2016   15:03 Diperbarui: 20 Februari 2016   11:19 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia untuk menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali. Berjiwa api yang menyala-nyala. Maksudnya tidak kecil. Maksudnya besar untuk menyelesaikan satu Perjoangan yang amat besar” (Presiden Soekarno,1957)

“Untuk menyuburkan kembali nilai-nilai semangat juang, optimisme, kerja keras, kesantunan, tatakrama, dan memperkokoh karakter bangsa. Tak kalah penting, untuk memperkuat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945” (Presiden Joko Widodo, 2015).

Dua pernyataan pemimpin besar Bangsa Indonesia ini memang berlangsung dalam waktu yang berbeda. Tetapi inilah seorang pemimpin yang diinginkan rakyat untuk memberikan optimisme yang tak kenal dengan kondisi apapun. Pernyataan beliau-beliau ini wajib kiranya menjadi bagian dari dasar kita untuk memotivasi diri menuju kepada perubahan lebih baik yang berdasarkan Pancasila.

Saya sebagai rakyat kecil mencoba menggunakan hak untuk mengungkapkan pendapat melalui tulisan singkat ini bahwasannya Rakyat Indonesia masih tetap pada PANCASILA. Revolusi Mental merupakan bagian dari booster untuk menjiawai PANCASILA seutuhnya. Dalam hal ini Revolusi Mental merupakan senjata rakyat Indonesia untuk tetap pada manusia PANCASILA. Maksud dari ini sebenarnya jika ditinjau dari Bapak Presiden Jokowi melakukan ide cemerlang untuk melakukan manajemen perubahan. Manajemen perubahan adalah suatu tindakan pimpinan untuk merencanakan dan mengimplementasikan rencana tersebut dalam hal mencapai perubahan yang lebih baik, dan revolusi mental itu adalah slogan terbaik untuk itu.

Revolusi Mental adalah “Gerakan Hidup Baru penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku yang berorientasi pada upaya mewujudkan Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, modern dan bermartabat berlandaskan pada nilai-nilai strategis instrumental bangsa”. Bangsa yang maju ditentukan oleh sikap dan mentalitas yang tangguh, baik individual maupun kolektif, tidak terkecuali Indonesia. Revolusi Mental bermula pada alam pikiran yang menuntun bangsa dalam meraih cita-cita bersama dan mencapai tujuan kolektif bernegara yaitu memajukan kesejahteraan umum dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.

Revolusi Mental membangkitkan kesadaran bahwa bangsa Indonesia memiliki kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, lebih produktif dan berpotensi menjadi bangsa maju, makmur, sejahtera dan bermartabat. Revolusi Mental mengubah cara pandang, pikiran, sikap, perilaku yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan, agar Indonesia menjadi bangsa besar, berkompetisi atau berperan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Revolusi Mental dilaksanakan melalui internalisasi nilai-nilai esensial pada individu, keluarga, instititusi sosial, masyarakat, sampai dengan lembaga-lembaga negara – pelaku dan penyelenggara pemerintahan negara, dan semua unsur masyarakat. Memerlukan keterlibatan semua komponen penyelenggara Negara dan masyarakat untuk menjadi bagian aktif dari gerakan. Fokus Gerakan Nasional Revolusi Mental yang dicanangkan Pemerintah Joko Widodo adalah membangun moralitas publik, kewargaan. Civic virtue, kesalehan sosial.

Indonesia adalah archipelagic country. Sekitar 75% luas wilayah Indonesia adalah lautan, yang bertaburan pulau-pulau, dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia (setelah Kanada) mencapai panjang 99.093 kilometer. Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa posisi geografis Indonesia sangat strategis sebagai negara maritim, yang berpotensi menjadi salah satu pemain kunci perdagangan internasional dan transportasi laut antarnegara. Sekitar 50% kapal-kapal niaga melewati perairan Indonesia (selat Malaka) menuju berbagai negara di dunia. Modal sosial bangsa Indonesia yaitu peranan berbagai komunitas dan organisasi kemasyarakat sebagai pilar pendirian NKRI menjadi kekuatan yang menguatkan keberadaan NKRI.

Posisi geo-ekonomi dan geo-politik yang sangat strategis ini sangat menguntungkan, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu kekuatan ekonomi-politik tangguh di kawasan Asia dan dunia. Di sinilah modal dasar bagi rakyat Indonesia untuk melaksanakan revolusi mental yang pada dasarnya adalah bagian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.

Melalui gerakan revolusi mental, merumuskan tiga rumpun yang perlu ditanam kepada jiwa seluruh rakyat Indonesia yaitu :

Pertama Integritas (Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter, Bertanggungjawab); Kedua Etos Kerja (Kerja keras, optimis, produktif, inovatif, dan berdaya saing); dan Ketiga Gotong Royong (Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, Komunal, Berorientasi pada Kemaslahatan, Kewargaan). Tiga rumpun dimaksud untuk dapat diimplementasikan secara kolektif pada seluruh rakyat Indonesia dengan tetap berpegang teguh pada ideologi PANCASILA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun