Mohon tunggu...
M DickyAlghaffar
M DickyAlghaffar Mohon Tunggu... Guru - Energy Security

Baru belajar

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Larangan Ekspor Bijih Nikel Dilihat dari Sudut Geopolitik Dunia dan Pertahanan Negara

28 Agustus 2022   09:13 Diperbarui: 28 Agustus 2022   09:15 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki ribuan pulau dan disebut dengan negara kepulauan terbesar yang berada dunia, dimana Indonesia diapit dua samudera dan dua benua dengan itu Indonesia memiliki letak yang unik dan strategis secara geografis. 

Salah satu potensi Indonesia adalah memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumberdaya tersebut yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ataupun sumber daya alam yang dapat diperbarui. 

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan upaya pertahanan negara. 

Salah satu bentuk sumber daya alam yaitu bahan tambang. Sumber daya alam harus dilestarikan dan dilindungi, terlebih lagi sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui karena telah habis digunakan.

Kekayaan alam Indonesia tentunya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan bagi proses menghasilkan produk atau jasa serta pertahanan negara. Pemerintah yang merupakan pengelola negara terlibat langsung dalam pengelolaan sumber daya alam, baik di tingkat pusat maupun daerah. 

Ketentuan Pasal 18(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dikoordinasikan, termasuk  urusan pertambangan. Pengaturan (rules), ruang lingkup pengendalian (besturen) dan dalam rangka pengawasan (toezichthouden).

Nikel yang merupakan komoditas mineral logam di Indonesia kini menjadi daftar santapan bagi negara negara di dunia. Terlebih lagi sekarang yang menjadi zamannya mendukung Net Zero Emission dengan melakukan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan, sebagai contoh tren mobil listrik, baik di Indonesia maupun negara lainnya menjadi santapan utama dan strategis. 

Menurut catatan dari Data Badan KESDM, cadangan nikel di Indonesia masih menunjukan jumlah yang sangat menjajikan dengan terbagi atas dua jenis yakni bijih dan logam. 

Secara Matematis, Kemsnetrian ESDM memperkirakan cadangan bijih nikel adalah 3,74 miliar wet metric ton (WMT), yang sudah terbukti adalah 1,49 miliar wmt, sehingga totla akhir menunjukkan jumlah cadangan bijih nikel di Indonesia sebanyak 5,24 milliar wmt. 

Sedangankan cadangan logam nikel yang terkira sebanyak empat puluh satu juta ton dengan yang telah tergalih terbkti sebanyak 16,11 juta ton dan total akhir mencatat jumlah cadangan logam nikel di Indonesia sebanyak 57,11 juta ton. Industri mobil yang kini tengah menikmati nikel Indonesia dan membangun pabrik mobil listrik adalah Hyundai yang bekerja sama dengan LG.

Laman kementrian Investasi / BPKM menerangkan bahwa Indonesia kini sangat Antusias dalam pengolahan bijih nikel sebagai bahan dalam pembuatan kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini didukung dengan peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 yang berisi tentang Percepatan program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai unutk Transportasi Jalan sebagai pendukung industri mobil listrik di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun