Berbagai tekanan mental dan fisik dapat bertubi-tubi menyerang pikiran, mulai dari tekanan akibat ujian sekolah, perubahan bentuk tubuh, pergaulan social, media social dan cyberbullying, hingga depresi dan kegelisahan. Setiap remaja pasti memiliki berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya. Permasalahan yang timbul terkadang bukanlah masalah yang mudah untuk dicari solusinya. Kondisi stress akan membuat remaja merasa tidak nyaman dan tertekan akibat berbagai tuntutan yang tidak dihadapi.
Â
Stres adalah kondisi dimana seseorang mengalami tekanan, tantangan atau situasi dan peristiwa yang menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri. Stres bisa bersifat positif (Eustress) jika membantu meningkatkan fokus, motivasi serta kinerja, namun stress juga bisa negatif (Distress) jika berlangsung terlalu lama dan menganggu serta mempengaruhi kegiatan sehar i- hari. Distress biasanya sering terjadi di lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat yang sampai membuat korban mengalami masalah-masalah psikologis seperti kecemasan, gangguan tidur, kesulitan dalam hubungan sosial hingga perubahan perilaku.
Â
Stress secara sederhana didefinisikan sebagai memburuknya keadaan emosi dan fisik dalam hidup, stress bisa dianggap sebagai rrespon tubuh terhadap hidup ini sendiri. Dalam kehidupan modern yang semakin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stress apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan dengan kenyataan, baik kenyataan yang ada di dalam maupun di luar dirinya, secara sederhana stres merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan di lingkungannya yang di rasakan menganggu dan mengakibatkan dirinya terancam ( Anoraga, 2024 : 108 ).
Stres bisa berdampak positif atau negatif. Stres bisa berdampak positif ketika tekanan itu tidak melebihi toleransi stres nya atau tidak melebihi kemampuan dan kapasitas dirinya. Dampak positif stres terhadap mahasiswa diantaranya tertantang untuk ini mengembangkan diri dan menumbuhkan kreativitas. Dampak negatif dari stres bisa berupa sulit memusatkan perhatian ( konsentrasi ) selama perkuliahan termasuk saat mengikuti proses bimbingan skripsi dengan dosen pembimbingnya. Menurutnya minat terhadap hal - hal yang biasa ia kerjakan, menurunnya motivasi bahkan mempengaruhi perilaku menjadi kurang adaptif  ( Abdulghani, 2008 ).
Â
Ada berapa sih macam - macam stres ? stres memiliki tujuh macam, yang pertama Stres Akut yaitu stres yang terjadi dalam waktu singkat akibat situasi mendesak atau peristiwa tak terduga contohnya saat ujian, saat melakukan presentasi tetapi stres ini akan hilang saat situasi tersebut selesai. Selanjutnya Stres Kronis yaitu stres yang berlangsung lama contohnya masalah finansial, kesulitan di tempat kerja. Selanjutnya Stres Emosional yaitu stres yang berkaitan dengan perasaan atau emosi, seperti kecemasan, ketakutan, kesedihan atau perasaan tertekan.
Â
Selanjutnya Stres Fisik yaitu stres yang muncul akibat kelelahan fisik contohnya seperti bekerja terlalu keras, kurang tidur, atau kurangnya aktivitas fisik yang sehat. Selanjutnya Stres Sosial yaitu stres yang terkait dengan hubungan sosial dan masalah interaksi dengan orang lain contohnaya konflik dengan teman atau keluarga, dan perasaan terasing dari kelompok. Selanjutnya Stres Kerja yaitu stres yang muncul di tempat kerja contohnya beban kerja yang tinggi, tuntutan dari atasan serta ketidakpuasan dengan pekerjaan. Selanjutnya Stres Perubahan yaitu stres yang timbul akibat perubahan besar dalam hidup contohnya pernikahan, perceraian, serta kehilangan orang terdekat.
Â
Stress biasanya disebabkan oleh dua faktor yakni, faktor internal dan eksternal. Faktor internal diantaranya pikiran dan perasaan, kesehatah fisik dan mental, kurangnya manajemen waktu, serta padangan negatif terhadap kehidupan. Selanjutnya faktor eksternal yakni pekerjaan atau karir dimana beban dan tekanan kerja yang terlalu tinggi, masalah keuangan dimana pendapatan tidak sesuai dengan pengeluarannya, hubungan dan sosial seperti kehilangan orang yang di sayangi, perubahan besar dalam hidup dan lingkungan.
Â
Apa sih gejala dari stres ? stres memiliki beberapa tanda dan gejala diantaranya, gejala psikis seperti gampang marah, merasa bingung, susasan hati berubah - ubah dan pikiran menjadi tidak tenang. Gejala fisiknya seperti pusing, gangguan tidur, perubahan berat badan serta tubuh gemetar. Adapun gejala lainnya yakni mudah lupa, kesulitan untuk konsentrasi, menjadi lebih pesimis, cenderung untuk menghindar dari lingkungan sehingga individu tersebut sulit untuk bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat.
Â
Berikut adalah cara untuk mencegah atau mengatasi stres, untuk mencegah atau menghindari stres sangat diperlukan pendekatan-pendekatan yang melibatkan pendekatan fisik dan pendekatan emosional. Pendekatan fisik diantaranya yakni olahraga teratur seperti berlari, berjalan kaki, yoga dan berenang. Selanjutnya tidur yang cukup, tidur yang berkualitas juga sangat penting dan berpengaruh untuk memulihkan energi tubuh yang hilang serta menjaga keseimbangan hormon yang sangat berpengaruh untuk kesehatan mental. Selanjutnya pola  makan yang teratur, pola makan yang sehat seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi dan makanan tinggi omega-3 juga dapat membantu menjaga kestabilan emosi dan keshatan fisik.
Â
Pendekatan emosional diantaranya memanajemen waktu, mengatur waktu dengan baik dan membuat list kegiatan dapat mencegah perasaan tertekan karena deadline yang mendekat serta tugas yang menumpuk. Selanjutnya penerimaan diri, menerima diri sendiri juga termasuk cara untuk membantu mengurangi beban emosional yang timbul akibat perbandingan dengan orang lain atau harapan - harapan yang tidak masuk akal. Selanjutnya dukungan sosial, menyampaikan perasaan kepada teman, keluarga atau pasangan dapat membantu mengurangi stres emosiinal karena dengan menyampaikan perasaan, individu dapat lebih tenang dan lega.
Â
Stres pada remaja merupakan respon terhadap tekanan mental dan fisik yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ujian, perubahan tubuh, pergaulan sosial, media sosial, dan masalah psikologis. Stres bisa berdampak positif ( Eustress ) yang meningkatkan fokus, namun seringkali menjadi stres negatif ( Distress ) yang menganggu keseharian dan memicu masalah psikologis seperti kecemasan dan gangguan tidur. Terdapat berbagai jenis stres diantaranya stres akut, stres kronis, stres emosional, stres fisik, stres sosial, stres kerja dan stres perubahan. Untuk mengatasi stres diperlukan pendekatan fisik dan emosional, pendekatan fisik seperti olahraga, tidur yang cukup dan pola makan yang sehat, sementara pendekatan emosional diantaranya memanajemen waktu, penerimaan diri, dan dukungan sosial. Dengan langkah-langkah ini, remaja dapat lebih efektif dalam mengelola stres dan menjada keseimbangan fisik serta mental.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI