Mohon tunggu...
Difa Rahma Melati
Difa Rahma Melati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor

Saya percaya bahwa melalui penyuntingan, saya dapat memperlihatkan kecantikan serta kompleksitas dari kehidupan di Dunia ini. Setiap suntingan yang saya buat adalah upaya untuk menyampaikan pesan-pesan yang kuat, mendalam, dan penuh empati kepada penonton. Meskipun masih belajar, saya selalu berusaha untuk mengembangkan keterampilan saya dalam seni penyuntingan. Setiap proyek yang saya kerjakan menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi teknik-teknik baru, memperluas cakrawala kreatif, dan memperdalam pemahaman saya tentang bagaimana menyampaikan narasi melalui gambar-gambar yang berbicara. Apa yang telah saya buat bukan hanya sekadar kumpulan editan visual, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang penuh dengan dedikasi, semangat, dan keinginan untuk memberikan suara kepada mereka yang mungkin tidak terdengar. Melalui seni penyuntingan, saya berharap dapat menginspirasi, mengedukasi, dan membangun penghubung dengan orang-orang di seluruh dunia, sambil terus tumbuh dan berkembang sebagai seorang seniman.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jadi, Aku Teman atau Lawan? Bagimu?

16 Oktober 2024   20:25 Diperbarui: 16 Oktober 2024   20:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedang

Jadi, Aku Teman atau Lawan? Bagimu?

Karya : Difa Rahma Melati

Hari tlah berjalan sesuai rencana-Nya

Apa yang diharap sesuai dengan alur rencana-Nya

Namun ekspetasi tak selalu sesuai dengan realita

Tak Bahagia dan  tak  kecewa juga

Hari tlah menunjukkan bagaimana ia berinteraksi dengan antar makhluk

Aku yang selalu ada

Dan dia yang slalu pergi

Tak bertemu bukan berarti akan asing, bukan?

Jalanku sesuai rencana apa mauku

Nyatanya hal itulah yang menjadi api antaraku dan denganmu

Perihal kata mau dan ambisi yang besar dalam dirimu

Tapi kau lupa tentang Allahlah penentu hasil akhir disetiap perjalanan waktu

Selalu mengaku bahwa kau akan sibuk untuk suatu hal

Mengatakan bahwa kau tak punya waktu tuk sekedar membuka dan mengerjakan

Sibukmu slalu ada hingga menguras kesempatanmu

Lantas, apakah yang lain tak memiliki kesibukan??

Kini aku diam

Tak berkata bahkan tak membahas apa yang sedang jadi prioritas

Sebab ambisimu mengalahkan segala alur yang ada

Ntah siapa dan bagaimana kelanjutan alur hidupmu, tak tau dan berusaha tak mau tau aku akan hal itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun