Â
Metode pembelajaran lebih penting dari materi pembelajaran
Guru lebih penting daripada metode pembelajaran
Dan ruh (jiwa) guru lebih penting dari pada guru itu sendiri
Di sanalah, rasa juangku lahir. Aku berjanji untuk membersamai mereka, meskipun langkah kami mungkin lambat, namun aku yakin bahwa proses inilah yang akan membentuk mereka menjadi pribadi yang kuat dan tangguh. Dari Gontor, aku belajar bahwa dalam pendidikan, metode lebih penting daripada materi, guru lebih penting daripada metode, dan ruh seorang guru lebih penting daripada gurunya sendiri. Â
Dua bulan telah berlalu sejak aku memulai perjalanan ini bersama mereka, dan setiap hari aku melihat juang asa mereka yang tak pernah padam. Meskipun kegagalan mungkin sering menghampiri, namun semangat "man jadda wajada" akan selalu terpatri dalam hati mereka. Mereka adalah masa depan, dan aku akan selalu ada untuk mereka, menyaksikan mereka tumbuh dan berkembang, meskipun dalam proses yang lambat namun pasti. Dalam hati aku selalu berkata " Saat waktu itu tiba aku ingin mendatangi mereka satu persatu akan kurangkul dan peluk mereka seraya berkata " Ini sulit, namun kalian hebat, Ustadzah bangga terhadap kalian" ," Itulah yakin ku saat ini, hingga nanti. Aku yakin Indonesia akan lebih cerah saat mereka menjadi alumni gontor. Yakin ku tanpa ragu. Bismillah. Lillah. Kaffah. Â
Bagi diriku, Gontor bukanlah sekadar tempat belajar. Gontor adalah ibu kandungku, yang dengan penuh kasih sayang mendidikku hingga aku bisa berdiri tegak dengan kedua kakiku sendiri. Kini, aku masih berjuang bersama para bidadari kecilku, menunggu hari di mana salah satu mimpiku mengenakan toga kebesaran Gontor terwujud. Ketika saat itu tiba, aku akan mempersembahkan semua ini kepada kedua orang tuaku, yang telah berjuang tanpa kenal lelah. "Pak, Buk, kini aku telah menjadi Sarjana Lulusan Universitas Darussalam Gontor," kataku dalam hati yang penuh rasa syukur dan haru.
Terima kasih, Gontor. Engkau adalah ibu kandungku yang sejati, yang telah mengajarkanku arti perjuangan, kesabaran, dan cinta sejati. Setiap detik yang kulalui di sini adalah anugerah, dan untuk itu, aku akan selalu bersyukur. Engkau telah memberikan sayap kepadaku, dan kini, saatnya aku terbang menuju impian yang lebih tinggi, membawa setiap pelajaran dan kenangan yang telah engkau tanamkan di dalam hatiku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H