Mohon tunggu...
Difa Azizah
Difa Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Berminat pada sejarah, politik, film dan lingkungan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Biografi Ibnu Sina

2 Juli 2024   13:12 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:16 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Nicholas Diaz/https://id.quora.com/Kapan-umat-islam-akan-bangkit-kembali-seperti-saat-zaman-keemasan-islam

Abu Ali al-Husain bin Abdullah bin al-Hasan bin Ali bin Sina atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Sina. Dia lahir di desa Afshana dekat Bukhara pada tahun 980 M. Ayahnya bernama Abdullah, ia merupakan seorang pejabat pemerintah, dan ibunya bernama Setareh, yang berasal dari Bukhara. Mahmoud, adik Ibnu Sina, yang lahir lima tahun setelahnya.

Ibnu Sina belajar tentang agama sejak kecil karena orang tuanya ingin mendidik anak mereka lebih dulu. Di usia sepuluh tahun, Ibnu Sina berusaha keras untuk belajar agama dan berhasil menghafal tiga puluh juz Al-Qur'an. Meskipun otaknya cerdas, Ibnu Sina sempat kesulitan belajar. Dia membaca buku Plato tentang Metaphysic lima kali, tetapi dia tidak bisa memahaminya.

Saat berjalan-jalan ke pasar, ia melihat seorang pedagang buku yang menawarkan sebuah buku kepadanya. Ternyata buku itu adalah karya Al-Farabi terkenal, yang membahas metafisika. Ibnu Sina benar-benar mempelajari buku itu dan akhirnya dapat memahami tentang metafisika. Ibnu Sina mempelajari berbagai bidang ilmu dan belajar dari guru-guru yang hebat. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al-Barqi Al-Khawarizmi membantu Ibnu Sina mengajar bahasa. Sementara itu, dia belajar kedokteran dari Abu Sahal Al-Masihi dan Abu Manshur Al-Hasan bin Nuh, dia belajar aritmatika dari Ali Natili, setalah itu dia belajar secara otodidak.

Ibnu Sina mulai tertarik pada bidang kedokteran ketika ia berusia 16 tahun. Pada usia remaja itu, dia tidak hanya belajar teori kedokteran tetapi juga mulai memberikan perawatan medis kepada orang sakit. Keinginannya untuk belajar membuatnya menemukan berbagai teknik pengobatan baru. Penguasa Bukhara, Raja Nuh Ibnu Manshur, adalah salah satu yang berhasil dia sembuhkan, padahal banyak literature yang mencatat bahwasanya sangat banyak dokter yang mencoba menyembuhkan sang raja, namun atas izin ALLAH AWT hanya Ibnu sina yang berhasil menyembuhkannya. Maka atas keberhasilanya itu, dia diberikan kesempatan untuk melihat perpustakaan Raja, yang memiliki banyak manuskrip yang jarang ditemukan. Penelitiannya lebih mudah berkat perpusatakaan itu. "Al-Qanun fil-Tibb," sebuah ensiklopedia medis monumental yang menggabungkan pengetahuan medis dari berbagai budaya dan peradaban sebelumnya, adalah karya Ibnu Sina yang paling penting dalam bidang kedokteran.

Selain Al-Qanun Fil-Tiib, beberapa karya Ibnu Sina yang sangat terkenal adalah:

  • Kitab al-Syifa (Buku Penyembuhan)
  • Mukhtasar al-Awshat (Ringkasan Tengah)
  • Al Mabda wal-Ma'ad (Masa Awal dan Masa Kembali)
  • Kitab al-Ma'ad (Buku Masa Kembali)
  • Al-Arsyad al-Kulliyah (Observasi Umum)
  • Mukhtasar al-Majisti (Ringkasan Almagest, Ptolomaeus)
  • Mantiq al-Masyriqin (Logika Timur)
  • Kitab al-Hidayah (Buku Hidayah)
  • Kitab al-Qulanj (Buku tentang Kolik/Sakit Perut)
  • Al-Adawiyat al-Qalbiyah (Pengobatan Jantung)
  • Kitab al-Najat (Buku Doa)
  • Kitab al-Insyaf (Buku Penghakiman Diri)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun