Benderangnya pagi
ketika hati menepi
Sedikit menyengat dekapan mentari
Tatapan mata tak spt biasa berseri..
Berjalan dgn ayunan langkahmu
Sendu beradu sayup malu
Aku bertajuk angkuh
Alih angin dan udara pagi tak kan tahu
Nyatanya muka ini palsu
Membekas di sini tepat di kalbu
Rindu satu waktu
Pagi cerah melukis wajah biru
Mawar merah
Maaf imajiku menyertakanmu selalu
Seterang ini engkau merekah
Berharap tak layu dimanapun itu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI