Mohon tunggu...
diesa aire
diesa aire Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UAJY

Selamat Membaca!

Selanjutnya

Tutup

Film

Film "Listen to Me" Menghadirkan Komunikasi Non Verbal

15 November 2021   14:41 Diperbarui: 15 November 2021   15:28 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Istilah komunikasi non verbal sepertinya sudah tidak asing ditelinga masyarakat. Pasalnya komunikasi tersebut tentu digunakan sehari-sehari. 

Berdasarkan "Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal" dari Desak Putu Yuli Kurniati, komunikasi dengan kode non verbal dapat disebut pula sebagai isyarat atau bahasa diam, biasanya lawan bicara akan mengetahui kondisi emosional dari komunikator. Selain itu, kesan dari seseorang dapat didasari oleh perilaku non verbalnya.

Keberadaan komunikasi non verbal lebih banyak digunakan oleh masing-masing individu. Hal itu dipengaruhi juga dengan pesan-pesan nonverbal memang sangat berpengaruh terhadap proses interaksi. 

Menurut Deddy Mulyana (2003:12), komunikasi nonverbal dapat digunakan untuk menggambarkan keseluruhan situasi komunikasi di luar kata-kata yang terucap dan tertulis, walaupun sebenarnya tidak ada kesepakatan khusus untuk proses nonverbal, mayoritas ahli setuju bahwa isyarat, ekspresi wajah, pandangan mata, postur, gerakan tubuh, sentuhan, pakaian, artefak, diam, ruang, waktu dan suara dapat dimasukkan menjadi contoh komunikasi nonverbal.

Berikut terdapat beberapa jenis dari komunikasi non verbal, diantaranya:

  1. Sentuhan (haptic), adalah pesan nonverbal, nonvisual, dan non vokal yang diterima oleh kulit.
  2. Komunikasi objek biasanya paling sering digunakan adalah pakaian.
  3. Kronemik adalah proses komunikasi non verbal menggunakan waktu yang berhubungan dengan peranan budaya dalam suatu konteks.
  4. Gerakan tubuh dilakukan guna menggantikan penggunaan kata.
  5. Proxemik merupakan bahasa ruang, dengan jarak yang digunakan ketika berkomunikasi.
  6. Lingkungan digunakan dalam penyampaian pesan tertentu, diantaranya ruang, jarak, penerangan dan warna.
  7. Vokalik merupakan unsur nonverbal ketika berbicara, misalnya nada bicara, nada suara, keras atau lemah suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, dan intonasi.

Berdasarkan penjelasan singkat tersebut, dalam tulisan ini akan membahas proses komunikasi non verbal dalam sebuah film pendek yang berjudul "Listen To Me", dirilis di Youtube pada Februari 2017 lalu, short film ini sudah dilihat 3.173.636 orang. Film yang mendapatkan penghargaan "Best Film Narrative - Qhia Dab Neeg Film Festival 2017" tersebut memiliki beberapa komunikasi non verbal, diantaranya:

  1. Pada detik ke 0:29, pemeran laki-laki sedang menyipitkan mata mengarah ke dalam ruang kelas. Dari gerakan non verbal tersebut, menandakan bahwa laki-laki tersebut sedang memperhatikan sesuatu, yang lebih kearah penasaran ada siapa/apa di dalam kelas.
  2. Pada menit 1:26, seorang wanita yang sedang memegangi kepalanya menandakan bahwa dia sedang memikirkan sesuatu.
  3. Pada menit ke 2:17, menunjukkan close up seorang wanita yang sedang menangis menandakan kesedihan.

  4. Menit ke 4:03, menunjukkan seorang pria sedang berlarian dengan raut muka terburu-buru. Pada scene tersebut, pria itu memang sedang tergesa-gesa mengejar wanita yang menangis itu.

  5. Pada menit 4:19, menggambarkan pria tersebut sedang kelelahan karena berlari-hari karena menunjukkan nafas yang tidak teratur dalam film sambil memegangi kaki.
  6. Di menit 4:37, wanita tersebut menghentikan langkah pria dengan tanda dari tangan yang menghadang.
  7. Menit 7:30 menggambarkan wanita dan laki-laki tersebut bersalaman saling menguatkan dan saling membantu sama lain ditengah-tengah perbedaan mereka. Dengan  scene penutup tersebut, menghadirkan komunikasi non verbal hubungan antara kedua orang tersebut yang menyatu dan menerima keadaan disekitar mereka, serta laki-laki itu mampu menyelamatkan wanita yang hampir saja bunuh diri karena bullying.

Short film ini mengajarkan banyak pesan yang dapat diambil, apalagi lewat visual yang didominasi oleh komunikasi non verbal didalamnya dengan hanya gerakan tangan diikuti dengan subtitle. Pada intinya, film ini berhasil membuat penonton untuk menerima keadaan, dimana seorang laki-laki yang memiliki kekurangan pun menyelamatkan perempuan tersebut yang memiliki kekurangan, apalagi permasalahan bullying yang menimpa perempuan itu.

Daftar Pustaka:

Deddy Mulyana. (2003). Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun