Mohon tunggu...
rahmat hidayat
rahmat hidayat Mohon Tunggu... Guru - 🐵🐵🐵

😁

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening Malam

12 September 2022   18:47 Diperbarui: 12 September 2022   19:45 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dari hiningnya malam beringas memecah keyakinan
tertunduk oleh sebuah pengakuan
dari hebingnya malam memuncah rasa kebingungun.
meraba isyarat dari logika yang angkuh
sedang aku adalah pusaka tak bertuan
belati tak punya tajam
berkarat pantas dibuang
tanpa harga tidak berguna.
kau bagai permata ditempat mewah
menundukan kepada setiap orang memandangnya.
dari kasta yang berbeda.
hadir sandiwara tidak bermakna
dari peran yang tidak mungkin dimainkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun