Mohon tunggu...
rahmat hidayat
rahmat hidayat Mohon Tunggu... Guru - 🐵🐵🐵

😁

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tumpang Tindih Sebuah Kursi

21 September 2020   21:26 Diperbarui: 21 September 2020   21:33 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

suara mana yang harus didengar

perintah mana yang harus ditaati

kebenaran hirarki

atau sebuah cerita yang hakiki

katanya ada penghalang
kulihat sekeliling mereka masih bisa berlenggang
mana? katanya tidak boleh
meski ada batas sebagian orang melihatnya tak pantas

perut lapar,hingga beban hidup yang tak pasti
sedang kau berpidato demi sebuah kursi
tunggu kami, kami belum siap!
atau silahkan kalian berjalan
sedang kami bersuara dibelakang

memang bukan dari tangan kalian perut bisa terisi
tapi tuhan menitipkan kuasa dipundakmu untuk menyapaikan riski
terik surya bercerita
air mata menjelaskan semuanya

anak kecil meminta-minta
meski disekitarnya penuh bahaya
tidak peduli, katannya
lebih baik mati dalam mencari
ketimbang hanya berdiam diri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun