Mohon tunggu...
rahmat hidayat
rahmat hidayat Mohon Tunggu... Guru - 🐵🐵🐵

😁

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untukmu Ibu

5 September 2020   21:59 Diperbarui: 5 September 2020   21:53 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Fictional Subjects Photography


bu, aku lelah.kakiku seakan tak sanggup lagi, melangkahsemangatku goyah, dan hampir saja patah
jagoanmu, kini tumbang, dipecundangi dunia

semakin dewasa, aku semakin angkuh, bu.
yang tak mau lagi mendengar kata-katamu
watakku yang keras, tak ingin dikekang, memuatku liar
sampai aku mengerti, semua nasehatmu itu benar.

bu...
biarkan sejanak, aku mendekap pundakmu
bercerita semua tentang permasalahku
aku tau, dirimu tak sekuat dahulu.
disaat, kau masih menggendongku

aku juga tau, kau pasti akan membuat drama
seolah-olah kau baik-baik saja.
kudengar, banyak sekali cemooh dari tentangga tentangku, bu.
namun, dimatamu, aku tetap saja yang terbaik.

maaf, jika sampai saat ini, aku belum bisa membuatmu bangga
janjiku dihadapanmu, aku akan membuatmu bahagia.
meski, jika tak sempat didunia.
doaku sederhana, bu.
melihat kau tertawa, sambil menikmati masa senja, sebelum perpisahan itu tiba.

tidurlah bu, kutau. kau juga sudah letih menjalani hari-hari
istirahatlah, biarkan malam membuaimu dalam ketenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun