Mohon tunggu...
Dien Makmur
Dien Makmur Mohon Tunggu... -

https://www.facebook.com/senja.d.kintamani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

WAFA CINTA

14 Agustus 2011   09:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:48 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masa beranjak bertalah-talah menyisakan gelebah laguh-lagah tetangis merebak Ketika pemilik mata teduh meninggalkan jujnjunganya serasa runtuh sengkuap langit Lelaki tua kini sendiri menyeberangi beberapa musim kemasygulan nampak terpatri Munajatnya tanpa henti untuk kedamaian sang istri babad cinta belumlah usai Tauladanmu tentang wafa cinta kematian memisahkan raga bukan berarti memusnahkan cinta ___________________________ Dien Makmur, Jakarta - 2011 Dictionary : ~ Bertalah-talah : Tergesa-gesa ; terburu-buru ~ Gelebah : Sedih ; gelisah ~ Laguh-lagah : Riuh-rendah ; hiruk-pikuk ~ Wafa : Setia Foto prndukung : kedua orang tua / Ibu meninggal karena serangan Kangker "Limfoma Non-Hodgkin"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun