Ingatkah kau tentang malam yang tak lagi bersajak lalu bulan yang tak lagi melahirkan kata : itu adalah malam jahanam yang pernah kita lewati Ketika angin merampas kepingan puisi di pertengahan musim dan sejenak lelap dalam timang kunang-kunang : kita hanya diam, tak bisa merengkuhnya kembali Tanpa dalih, semuanya berangsur hilang kendati berumur ratusan kenang sudahkah kita pasrah, tanpa napas desah berbau resah? Kasih, bulir bening yang menitik dari indah matamu cukup menjadi sebuah jawaban penting untukku ternyata, kebisuan melahirkan pedih yang tak terlukiskan SDK Dien Makmur, 2011
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI