Mohon tunggu...
Dien Makmur
Dien Makmur Mohon Tunggu... -

https://www.facebook.com/senja.d.kintamani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kolosal Pelaminan

3 Maret 2012   09:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KOLOSAL PELAMINAN
: 13 tahun pernikahan

membaca geriap maujud lelapmu
ada nila tak terbilang, ngalir
o, ini riwayat sungguh rapuh
: maaf, dik!

lantas kukayuh perayaan ke ubun-ubun waktu
sebagai memoar penuh serenada
inilah bingkisan jejak isak pitarah
yang membasah setiap tengadah

hari ini, liontin bertahta amethyst
kukalungkan. bukan! bukan untuk valentine
ini penanda balabad kolosal pelaminan
: mari berdansa, dik!



BERCUMBU DI ANTARA SISA-SISA MUSIM

Pada jenjang perbincangan pagi, kita tersipu menyulam senyap ke dalam gaduh. Sibuk pula denyar senda, menitip irama "boulevard ke semilir yang enggan


Mufakat siapa perumbuan lampau, kini pun nanti? Di selasar sisi jalan ada kisah berjelaga, berbagi nuansa lantas tumpah ke dalam retorika


Ah, sebaiknya kita teruskan jelajah saja. Bercumbu di antara sisa-sisa musim, yang mengajak arah menjelma aroma percintaan

Bukankah begitu?

Ulang Tahun Pernikahan, 14 Februari 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun