IKHTISAR CENGKRAMA JELANG SUBUH : Asral Sahara cahaya yang luruh ke tanah pun, seakan enggan membagi hangatnya ke udara --begitu caramu mengilustrasikan tentang sepi di hamparan lingkar maya kita hanya sebentar berteduh --begitu caramu mengilustrasikan keberadaan manusia di alam dunia kematian adalah teman akrab pada detak jantung yang bernyawa --begitu caramu mengilustrasikan tentang kematian lantas kutanyakan, "bagaimana caramu mengilustrasikan rindu dan cinta?" jawabmu, "rindu dan cinta, bagai bayangan dan cahaya yang tak pernah lekang, bahkan saat manusia mencoba menikamkan kepedihannya di sela kemelut yang mendera "sahabat, entah mengapa aku jadi teringat tentang bincang kita atau bisa jadi, karena kini engkau tengah merayakan pesta kecil di rumah andai saja aku bisa lihat sedikit senyum--saat engkau tiup lilin doa itu. tentu akan kuabadikan DIEN MAKMURSukabumi, 17 April 2012 Ngaturaken sugeng tanggap warsa mugi tansah pinaringan rahayu, lan barokah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H