pernah suatu hari aku berkeinginan menulis tentang kepatuhan pohon pada waktu, dengan kebiasaannya yang meluruhkan kuningnya daun secara teratur. pernah pula berkeinginan menulis tentang bagaimana kabut senantiasa saling dengan malam menciptakan embun yang biasa terlihat sewaktu pagi di pucuk daun kembang sepatu depan rumah. agar aku juga bisa belajar, tidak melulu:Â nulis pula ngingat segalamu. semisal: memetik kembang pakis bersikejar di samun belukar selepas itu, sematkan kembang waru di mekar rambut. sebab anggrek tak bisa diketemukan "cantikkah aku?" tanyamu waktu itu dengan binar mata kian redup, yang entah apa maknanya pernahkah dengar cerita serupa atau menonton? berani bertaruh, pasti adanya hanya di tabung kaca karenanya, patutlah kita berbangga pernah ciptakan cerita seperti di sinetron ***************************** Dien Makmur/Sepetember 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H