Mohon tunggu...
Dien Makmur
Dien Makmur Mohon Tunggu... -

https://www.facebook.com/senja.d.kintamani

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semua Karena Kata "Kemarin" (Kolosal Pelaminan)

13 Maret 2013   11:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:51 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SEMUA KARENA KATA "KEMARIN"

bisa jadi lantaran saking rajinnya kita mengubah warna pula tatanan rambut, maka selalunya menyebut segala sesuatu kenangan dengan kata "kemarin". semisal kita merasa; baru kemarin ber-ijab-qobul; baru kemarin kusaksikan engkau mengeluh aduh yang berbuntut erang nikmat saat sepekan kita habiskan waktu di kamar losmen pinggiran kota, hanya demi kekhusukan berbulan madu; atau baru kemarin mengajari anak-anak kita alif-ba-ta dan ini-bapak-budi.

14 tahun. hey! ternyata itu sudah lama. warna seragam anak-anak kita saja sudah berubah, dari merah-putih menjadi biru-putih. semoga saja, kata "kemarin" bisa membawa kita pada senja yang benar-benar menua, masa di mana kita sudah merasa malu lagi untuk mengubah warna pula tatanan rambut, masa di mana kita bacakan dongeng untuk cucu-cucu yang lucu, atau masa di mana kita mengubah seluruh gerakan dansa-dansi menjadi gerakan sujud pada-Nya.

untuk yang kesekian kalinya, izinkan hari ini aku katakan lagi, "i love you"

ttd

Ayah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun