Mohon tunggu...
Dien Makmur
Dien Makmur Mohon Tunggu... -

https://www.facebook.com/senja.d.kintamani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memahami Cerita

19 Agustus 2011   23:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingatkah kau tentang malam yang tak lagi bersajak lalu bulan yang tak lagi melahirkan kata : itu adalah malam jahanam yang pernah kita lewati Ketika angin merampas kepingan puisi di pertengahan musim dan sejenak lelap dalam timang kunang-kunang : kita hanya diam, tak bisa merengkuhnya kembali Tanpa dalih, semuanya berangsur hilang kendati berumur ratusan kenang sudahkah kita pasrah, tanpa napas desah berbau resah? Kasih, bulir bening yang menitik dari indah matamu cukup menjadi sebuah jawaban penting untukku ternyata, kebisuan melahirkan pedih yang tak terlukiskan SDK Dien Makmur, 2011

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun