KOLOSAL PELAMINAN
: 13 tahun pernikahan
membaca geriap maujud lelapmu
ada nila tak terbilang, ngalir
o, ini riwayat sungguh rapuh
: maaf, dik!
lantas kukayuh perayaan ke ubun-ubun waktu
sebagai memoar penuh serenada
inilah bingkisan jejak isak pitarah
yang membasah setiap tengadah
hari ini, liontin bertahta amethyst
kukalungkan. bukan! bukan untuk valentine
ini penanda balabad kolosal pelaminan
: mari berdansa, dik!
BERCUMBU DI ANTARA SISA-SISA MUSIM
Pada jenjang perbincangan pagi, kita tersipu menyulam senyap ke dalam gaduh. Sibuk pula denyar senda, menitip irama "boulevard ke semilir yang enggan
Mufakat siapa perumbuan lampau, kini pun nanti? Di selasar sisi jalan ada kisah berjelaga, berbagi nuansa lantas tumpah ke dalam retorika
Ah, sebaiknya kita teruskan jelajah saja. Bercumbu di antara sisa-sisa musim, yang mengajak arah menjelma aroma percintaan
Bukankah begitu?
Ulang Tahun Pernikahan, 14 Februari 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H