Mohon tunggu...
Dien Makmur
Dien Makmur Mohon Tunggu... -

https://www.facebook.com/senja.d.kintamani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memoar Perempuan Berkerudung

3 Februari 2012   08:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:06 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMOAR PEREMPUAN BERKERUDUNG tak berlebihan (barangkali) jika harus memadankan ia dengan karang di lautan. bagaimana tidak? nyaris tiada tangis pula mimik meringis ketika prahara serupa badai ombak menghempas, ia tegar tak terkikis. kendati sungguh tragis! atau jika kembali harus kusepadankan. ia serupa mercusuar--yg memancarkan sinar isyarat membantu navigasi. laku-perangainya patut jadi tauladan oleh orang-orang di sekelilingnya: tanpa terkecuali aku pernah pada satu waktu. tanpa sengaja kubuka catatan diary-nya, dengan tinta emas di dalamnya tertulis "dalam diam, aku mencoba menyatukan jiwa di atas sajadah malam, untuk bermunajat. tasbih irama menjadi dzikirku. shalawat nyanyianku" Sukabumi, 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun