Mohon tunggu...
Dien Alski
Dien Alski Mohon Tunggu... Sales - Semarang, Rembang, Purbalingga, Banyumas, Kebumen

Melihat, mendengar, membaca, mengamati, kemudian mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Olahraga dan Politik: Wimbledon Anulir Larangan bagi Atlet Rusia-Belarusia

1 April 2023   08:25 Diperbarui: 1 April 2023   08:41 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan tenis dunia Wimbledon akhirnya mencabut larangan bagi petenis asal Rusia dan Belarusia untuk mengikuti pertandingan. Namun pencabutan larangan itu bukannya tanpa syarat. Pemain dari kedua negara itu diminta untuk menandatangi 'perjanjian netralitas' untuk bermain di turnamen Grand Slam.

Apa isinya? Pemain kedua negara itu dilarang menyatakan dukungan kepada aksi militer yang dilakukan kedua negara tersebut kepada Ukraina. Pemain juga tidak boleh menerima dukungan keuangan dari negara mereka. "Tetapi mereka tidak diwajibkan mengkritik aksi militer yang dilakukan negara mereka," kata Ketua All England Lawn Tennis & Croquet Club (AELTC) Ian Hewitt, Jumat.

Dengan keputusan ini maka pemain Rusia Daniil Medvedev (peringkat kelima dunia) dan Aryna Sabalenka (Belarusia, peringkat kedua wanita) akan bisa kembali berlaga di Wimbledon. "Mereka berhak ikut berpartisipasi dalam Grand Slam dengan kewajiban tunduk pada aturan kompetisi dan berstatus sebagai atlet netral," kata AELTC seperti dikutip dari Russia Today.

"Ini merupakan keputusan yang sangat sulit,"  kata Ian Hewitt.

Tahun 2022 lalu, AELTC memutuskan untuk menuda partisipasi atlet tenis Rusia dan Belarusia dengan alasan perang Ukraina. Pihak Inggris menggunakan dalih politik (invasi Rusia ke Ukraina) untuk melarang atlet Rusia dan Belarusia untuk bertanding.

Keputusan Wimbeldon ini bertentangan dengan sikap sejumlah asosiasi tenis dunia yang memisahkan olahraga dengan politik. Tiga asosiasi mengizinkan atlet kedua negara tersebut untuk bertanding sebagai pemain netral. Ketiga asosiasi tersebut adalah Asosiasi Tenis Profesional (ATP), Asoosiasi Tenis Wanita (WTA), dan Federasi Tenis Internasional (ITF). Adapun asosiasi tenis yang berkedudukan di Inggris Lawn Tennis Association (LTA) sempat melarang namun kemudian merivisi aturannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun