Mohon tunggu...
Dien Alski
Dien Alski Mohon Tunggu... Sales - Semarang, Rembang, Purbalingga, Banyumas, Kebumen

Melihat, mendengar, membaca, mengamati, kemudian mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Penembakan Brutal di SD, Siswa-Guru Tewas

28 Maret 2023   11:51 Diperbarui: 28 Maret 2023   12:00 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia lalu memberondong para murid di lantai dua. Tidak jelas bagaimana dia bisa memiliki akses memasuki gedung tersebut. Polisi menyatakan, semua pintu dikunci pada saat kejadian.  

Polisi yang mendengar suara tembakan segera meluncur ke lokasi. Tak lama kemudian, pada pukul 10.27, pelaku dilumpuhkan dan tewas. Para orang tua kemudian diberi tahu untuk menjemput anak-anak mereka dari gereja terdekat. Namun tidak ada informasi terkait penembakan yang diberikan.

"Saya tahu ini mungkin hari terburuk dalam hidup semua orang. Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa prihatinnya kami," kata seorang petugas Polisi Metro kepada sejumlah orang tua yang menunggu di gereja terdekat untuk mendapatkan kabar terbaru.

Warga yang tinggal di dekat sekolah tersebut menyaksikan para orang tua yang panik bergegas ke tempat kejadian untuk mencari anak-anak mereka.

"Semua orang tua ketakutan. Anda tentu tidak mengira bakal terjadi penembakan saat menyekolahkan anak, terutama di daerah ini. Sebagai sesama orang tua, saya bisa merasakannya. Melihat semua orang tua berlari ke atas bukit untuk melihat apakah anak-anak mereka baik-baik saja," kata Lisa Debusk kepada DailyMail.com.

Susan Perkins (68) mengatakan, putri dan cucu tirinya berada di sekolah itu pada saat penembakan. Beruntung keduanya tidak terluka. Putrinya adalah direktur komunikasi di sekolah tersebut, sementara cucu tirinya siswa kelas enam.

"Saya menghubungi putri saya tapi dia sangat sibuk sehingga dia tidak bisa berbicara, bahkan hanya untuk mengatakan bahwa dia baik-baik saja," kata Susan yang tinggal di Knoxville, TN.

"Saya hanya gemetar ketakutan dan sangat menyesal ini terjadi," katanya. "Saya hampir tidak percaya bahwa tiga anak terbunuh."

Dia menggambarkan Covenant School sebagai sekolah Kristen yang kecil. Semua orang saling mengenal dan mendukung di sekolah tersebut.

"Saya tidak mengira itu akan terjadi di sekolah saya," katanya.

Alison Grippo (40) juga menyekolahkan tiga anaknya di Covenant School. Ketiganya selamat. Saat berita tentang penembakan menyebar, sebagaimana wali murid lainnya, dia juga diarahkan untuk menunggu di Gereja Baptis Woodmont yang berada tak jauh dari sekolah tersebut. Dia mengatakan, anak-anaknya sempat dimintai kesaksian oleh kepolisian.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun