Masyarakat Indonesia cenderung menyukai konsumsi makanan manis, pedas, atau junk food yang kemudian dapat memicu timbulnya jerawat. Tidak mengherankan jika kasus jerawat terus meningkat pada usia remaja atau dewasa muda. Meskipun tidak fatal, tetapi permasalahan jerawat cukup merisaukan karena dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Di Indonesia sendiri jerawat telah menjadi masalah umum bagi seluruh remaja, dimana sekitar 85% menderita jerawat ringan dan 15% menderita jerawat berat (Imasari dan Emasari, 2022).Â
"Urgensi tersebutlah yang mendorong kami untuk menciptakan inovasi baru berupa lotion pereda jerawat yang aman dan terjangkau bagi kalangan remaja" ujar ketua tim PKM Kewirausahaan.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), salah satu tim dari Program Studi Bioteknologi Universitas Negeri Malang di bawah bimbingan Prof. Dr. Evi Susanti S.Si., M.Si dengan ketua Alfina Kusuma Dewi  dan rekan tim Diella Agustina, Defi Hasnah Fitri, Fathurohman, dan Reza Fauziah berhasil menemukan solusi dengan menciptakan produk inovasi CAVEERA "Inovasi Nanopartikel Ekstrak Krokot (Portulaca oleracea) dan Lidah Buaya (Aloe vera Linn) sebagai Lotion Booster Penyembuh Jerawat"
Alfina Kusuma Dewi, Ketua Tim CAVEERA UM (23/9/2023) memaparkan terkait studi literatur bahan alam dan menemukan potensi besar pada tanaman krokot yang sering dianggap sebagai gulma di masyarakat. Tanaman krokot memiliki kandungan saponin atau antibakteri yang cukup tinggi. Selanjutnya, tanaman krokot tersebut dikombinasikan dengan lidah buaya yang di dalamnya memiliki kandungan untuk dapat menjaga kelembaban kulit serta peredam bengkak.
Inovasi pengolahan ekstrak krokot dan lidah buaya menjadi suatu produk untuk mengatasi jerawat yaitu menjadikannya sebagai lotion dengan teknologi nanopartikel yang mudah digunakan. Nanopartikel sendiri merupakan bahan dengan ukuran partikel pada skala nanometer. Sifat pembawa bahan nanopartikel dapat mencegah hidrasi kulit, meningkatkan efek absorbsi, dan meningkatkan penetrasi zat aktif. Sehingga produk lotion yang dibuat akan memiliki kemampuan menembus lapisan dermis dari kulit (Rismana, Et all, 2014).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H