Mohon tunggu...
Dini Nurilah
Dini Nurilah Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

hanya seorang pelancong, yang terlalu bosan dengan kesemrawutan hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syair Pengangguran

11 November 2014   15:58 Diperbarui: 4 April 2017   17:09 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta diam. Tak bicara untuk sekedar simpati pada diamku.

Sang waktu acuh. Tak berhenti sejenak untuk sekedar menyapa heningku.

Mata ini nanar menunggu esok, esok, dan esok.

Tak tahu harus berbuat apa.

Dan dunia terus berputar.

Orang-orang terus berjalan, pejabat-pejabat terus berbohong.

Tanya-tanya terus bertanya.

Cibir-cibir terus mencibir.

Seonggok kertas ikut mencibir,

Katanya, namanya ijazah.

Tapi, angin berhenti bergerak.

Seperti aku, yang berhenti bergerak.

Nganggur-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun